Dari Abu Tsabit, dalam suatu riwayat lain disebutkan Abu Said dan dalam riwayat lain pula disebutkan Abulwalid, yaitu Sahl bin Hanif r.a, dan dia pernah menyaksikan peperangan Badar, bahwasanya Nabi SAW bersabda: Barangsiapa yang memohonkan kepada Allah SWT supaya dimatikan syahid dan permohonannya itu dengan cara yang sebenar-benarnya, maka Allah akan menyampaikan orang itu ke tingkat orang-orang yang mati syahid, sekalipun ia mati di atas tempat tidurnya. (Riwayat Muslim)

Searching...
26 Maret 2010

Teori Darwin Dan Ajaran Islam

3/26/2010

Sebagian manusia ada yang meyakini bahwa asal penciptaan manusia berasal dari kera. Jadi, menurut teori ini, manusia awalnya berbentuk kera. Lalu mengalami perkembangan dan evolusi yang mengubah struktur dan bentuk tubuh mereka lebih sempurna; cara berpikir juga berkembang, dan perlahan-lahan berubah bentuk dari monyet jadi manusia sempurna.

Inilah “teori evolusi” batil yang pernah dicetuskan oleh Darwin. Teori ini didasari oleh sangkaan dan perkiraan-perkiraan batil yang tidak dibangun di atas dalil dari wahyu.

Ini adalah Silsilah Fatwa (no.3) yang berisi fatwa-fatwa pilihan dari para ulama’ ahlus sunnah wal Jama’ah. Kru buletin mungil Al-Atsariyyah kali ini akan mengangkat beberapa permasalahan aqidah yang bertebaran di masyarakat beserta jawabannya dari fatwa-fatwa tersebut.

Rubrik fatwa kali ini dan seterusnya insya Allah, akan kami nukilkan dari fatwa-fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz, Syaikh Abdur Razzaq Afifi, Syaikh Abdullah bin Hasan bin Qu’ud, Syaikh Abdullah bin Abdur Rahman bin Ghudayyan, Syaikh Ibrahim bin Muhammad Alusy Syaikh, dan Syaikh Abdullah bin Sulaiman bin Muhammad bin Mani’ rahimahumullah. Para ulama’ kita ini tergabung dalam suatu lembaga yang disebut dengan “Al-Lajnah Ad-Da’imah li Al-Buhuts Al-Ilmiyyah wa Al-Ifta’”.

Adakah Makhluk yang Mengatur Alam Semesta?
Ada sebuah keyakinan yang tersebar di kalangan masyarakat, utamanya kalangan tasawwuf, bahwa para wali memiliki kemampuan untuk mengatur alam semesta. Karenanya, sebagian orang yang ekstrim diantara mereka, ada yang meyakini, secara batil, bahwa setiap malam Jum’at para wali berkumpul di sekitar Ka’bah untuk membicarakan dan merapatkan tentang pengurusan dan pengaturan alam semesta. Konon kabarnya, hadir waktu itu seluruh wali-wali yang mati, maupun masih hidup. Ini tentunya adalah perkara batil, dan dusta; menyelisihi nash-nash Al-Kitab dan As-Sunnah!

Para ulama’ kita yang tergabung dalam Al-Lajnah Ad-Da’imah li Al-Buhuts Al-Ilmiyyah wa Al-Ifta’ pernah ditanya, “Apakah orang yang meyakini bahwa ada orang yang mampu mengatur alam semesta?“

Para ulama’ kita tersebut memberikan jawaban, “Orang yang meyakini hal itu adalah kafir, karena ia telah mempersekutukan Allah dalam rububiyah (seperti, pengaturan alam semesta. pent). Bahkan ia lebih kafir dibandingkan kebanyakan kaum musyrikin yang telah mempersekutukan Allah bersama yang lain dalam uluhiyah (penyembahan dan ibadah)“.[Lihat Fatawa Al-Lajnah Ad-Da’imah li Al-Buhuts Al-Ilmiyyah wa Al-Ifta’ (1/58), cet. Dar Balansiyah, 1421 H]

Jadi, seorang yang meyakini bahwa disana ada makhluk, baik ia nabi, malaikat, dan lainnya yang mampu mengatur alam semesta, maka ia adalah orang yang murtad dari agama Allah. Termasuk dalam hal ini, orang yang meyakini ada yang mampu menyelamatkan orang dari marabahaya, mampu mengatur rezqinya, jodohnya, dan kematian seorang makhluk. Semua ini adalah kekafiran yang nyata, wal ‘iyadzu billah min dzalik!

Kebatilan Teori Darwin
Sebagian manusia ada yang meyakini bahwa asal penciptaan manusia berasal dari kera. Jadi, menurut teori ini, manusia awalnya berbentuk kera. Lalu mengalami perkembangan dan evolusi yang mengubah struktur dan bentuk tubuh mereka lebih sempurna; cara berpikir juga berkembang, dan perlahan-lahan berubah bentuk dari monyet jadi manusia sempurna. Inilah “teori evolusi” batil yang pernah dicetuskan oleh Darwin. Teori ini didasari oleh sangkaan dan perkiraan-perkiraan batil yang tidak dibangun di atas dalil dari wahyu.

Para ulama’ telah memberikan pengingkaran atas teori Darwin ini, karena menyelisihi nash-nash Al-Qur’an, As-Sunnah, dan ijma’ para salaf. Oleh karenanya, Syaikh bin Baaz dan ulama’ sejawatnya yang tergabung dalam Al-Lajnah Ad-Da’imah li Al-Buhuts Al-Ilmiyyah wa Al-Ifta’ memberikan jawaban terhadap pertanyaan seputar teori Darwin dengan menyatakan dengan tegas, “Pendapat ini tak benar! Dalil yang membuktikan hal itu (yakni, kebatilan teori Darwin), Allah Ta’ala telah menjelaskan dalam Al-Qur’an tentang periode penciptaan Adam seraya berfirman,

Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah” (QS. Ali Imraan: 59).

Kemudian tanah ini dibasahi sehingga menjadi tanah liat yang melengket pada tangan.

Allah Ta’ala berfirman;


  • “Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah“. (QS. Al-Mu’minun: 12).
  • “Sesungguhnya kami Telah menciptakan mereka dari tanah liat“. (QS. Ash-Shaaffat: 11).
  • Kemudian menjadi lumpur hitam yang diberi bentuk.
  • “Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk“. (QS. Al-Hijr: 26).
  • Kemudian setelah menjadi kering, maka ia menjadi tanah kering seperti tembikar.
  • “Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar“. (QS. Ar-Rahman: 14). Allah membentuknya sesuai bentuk yang dikehendaki oleh Allah, dan meniupkan ruh padanya dari ruh-ruh (ciptaan)-Nya.
  • “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Lalu apabila Aku Telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud“. (QS.Al-Hijr: 28-29).


                Inilah periode-periode yang dilalui penciptaan Adam menurut Al-Qur’an. Adapun periode-periode yang dilalui oleh penciptaan anak-cucu Adam, maka Allah Ta’ala berfirman;

                “Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik“. (QS. Al-Mu’minun: 12-14).

                Adapun istri Adam (yakni, Hawwa’), maka Allah Ta’ala pun menjelaskan bahwa Dia menciptakannya dari Adam seraya berfirman,

                “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang Telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan Mengawasi kamu“. (QS. An-Nisaa’:1).

                Wabillahit taufiq. Washollahu alaa nabiyyinaa Muhammadin wa aalihi washohbihi wa sallam”. [Lihat Fatawa Al-Lajnah Ad-Da’imah li Al-Buhuts Al-Ilmiyyah wa Al-Ifta’ (1/68-70), cet. Dar Balansiyah, 1421 H]

                Jangan bilang, “Khalifah Allah!”
                Di sebagian literatur dan karya tulis, sebagian orang menggunakan istilah “Khalifah Allah“. Padahal penggunaan kata dan istilah seperti ini adalah sebuah bentuk kekeliruan. Karena khalifah artinya pengganti. Allah tak perlu digantikan, Allah senantiasa ada dan mengawasi kita; Dia tak pernah mati sebagaimana layaknya makhluk. Adapun makhluk jika ia berkuasa dahulu, lalu ia mati, maka ia digantikan oleh penggantinya yang disebut dengan “khalifah”.

                Syaikh bin Baaz dan ulama’ sejawatnya yang tergabung dalam Al-Lajnah Ad-Da’imah li Al-Buhuts Al-Ilmiyyah wa Al-Ifta’ pernah ditanya, “Aku pernah mendapatkan dalam sebagian kitab-kitab suatu ungkapan yang berbunyi “Kalian, wahai kaum muslimin, adalah khalifah Allah di Bumi“. Apa hukumnya ungkapan itu?”

                Maka para ulama’ kita tersebut memberikan jawaban, “Ungkapan ini tak benar dari segi maknanya, karena Allah; Dialah Sang Maha Pencipta segala sesuatu, dan Pemiliknya. Allah tak pernah meninggalkan makhluk dan kerajaan-Nya sehingga Allah harus mengambil khalifah (pengganti) baginya di bumi. Allah hanyalah menjadikan sebagian orang menjadi khalifah (pengganti) bagi yang lain di bumi. Setiap kali seorang mati, atau jama’ah atau ummat, maka Allah jadikan sebagiannya sebagai khalifah (pengganti) bagi yang lainnya dalam mengatur bumi sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

                “Dan dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang“. (QS. Al-An’aam:165).

                Allah Ta’ala berfirman;

                • “Kaum Musa berkata: “Kami Telah ditindas (oleh Fir’aun) sebelum kamu datang kepada kami dan sesudah kamu datang. Musa menjawab: “Mudah-mudahan Allah membinasakan musuhmu dan menjadikan kamu khalifah di bumi(Nya), Maka Allah akan melihat bagaimana perbuatanmu“. (QS. Al-A’raaf: 129).

                • “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS.Al-Baqoroh :30).

                Maksudnya, sejenis makhluk yang akan menggantikan yang sebelumnya dari kalangan makhluk-makhlukNya. Wabillahit taufiq. Washollahu alaa nabiyyinaa Muhammadin wa aalihi washohbihi wa sallam”. [Lihat Fatawa Al-Lajnah Ad-Da’imah li Al-Buhuts Al-Ilmiyyah wa Al-Ifta’ (1/71-72), cet. Dar Balansiyah, 1421 H ]

                Dikutip dari: http://almakassari.com, Penulis: Buletin Jum’at Al-Atsariyyah Judul: Menyingkap Kebatilan Teori Darwin

                Wassalam, 
                Abu Muawiah

                1 komentar:

                1. bukan gitu pak..
                  jadi gini, memang semua agama samawi (yahudi,kristen,islam) percaya bahwa manusia pertama adalah Adam dan Hawa..nah, evolusi merupakan suatu perubahan bentuk spesies yang bisa trjadi dlam wktu lama ssuai prkembangan lngkungan dll..prnah trdapat suatu pnelitian di kepulauan pasifik yg terisolasi dari dunia luar, trdpat jenis burung nuri pemakan buah dalam kurun waktu 50 tahun yg lalu, stelah pneliti datang di abad ini, paruh burung pemakan buah trsebut agak bengkok dan lebih kecil, yg trnyta fungsinya adalah untuk memakan biji2an, dikarenakan trdapat kelangkaan tanaman pokok yg mnghasilkan buah2an sbagai makanan utama burung nuri trsebut shingga scara brtahap paruh burung nuri tersebut mengalami pengecilan..dan merupakan suatu spesies baru utk burung nuri tersebut..
                  Sedangkan dalam Taurat, Quran dan Injil juga disebutkan bahwa manusia merupakan ciptaan Allah yg terakhir sblum dciptakannya matahari-bintang2,bumi dan tumbuhan-hewan..
                  Ini menjelaskan bahwa ketiga agama samawi tidak bertentangan dengan evolusi, dengan diambil kesimpulan bahwa manusia merupakan spesies tersendiri yang telah berevolusi dari makhluk seperti sejenis kera yg ciri2nya mndekati spesies manusia..dikarenakan dalam ayat kitab suci dijelaskan bahwa Allah bisa membinasakan umat manusia dan menggantikannya dengan suatu kaum yang lain jika Dia berkenan, itu tandanya bahwa kaum yg lain bukan merupakan spesies manusia melainkan jenis spesies yg berbeda dari manusia..hal ini sesuai dngan urutan pnciptaan bahwa binatang dciptakan trlebih dahulu sblum Adam dan Hawa dciptakan..
                  sedangkan msalah pokok bahwa manusia dciptakan dari tanah mmang bnar adanya, dikarenakan binatang dan tumbuhan (segala makhluk hidup) di bumi diciptakan berasal dari zat2 partikel dalam tanah di bumi ini berupa mineral dan ion2, sama sperti pnciptaan proses pembuahan sel sperma dan ovum yg akan mnjadi suatu sel yg bnyak dan mnjadi suatu organisme..dmana manusia dulunya jg merupakan suatu evolusi dari binatang yang sama2 diciptakan dari tanah, namun pada saat penciptaan manusia, Allah memakai kuasaNya dengan cara evolusi sehingga mnghasilkan suatu spesies yg sempurna dan diberinya suatu akal pikiran agar membedakannya dari binatang, dimana spesies baru itu adalah manusia yg mmng dari asal muasal pmbntukannya berasal dari tanah(zat2 ion2 bumi) melalui proses evolusi dari binatang..dimana spesies baru yg dinamakan manusia ini diberi nama Adam dan Hawa serta menjadi makhluk yang paling tinggi derajadnya diatas smua makhluk hidup di bumi ini..
                  demikian penjelasannya, semoga bapak paham..

                  BalasHapus
                :) :)) ;(( :-) =)) ;( ;-( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer
                Klik untuk melihat kode!
                Untuk insert emoticon anda harus menyisakan sediktnya satu spasi sebelum meletakkan kode.

                RANDOM POSTS

                • Menguak Misteri Muhammad
                  Kepalsuan ajaran Gereja terbongkar bersama ayat-ayat palsu yang dinisbahkan kepada Daud, Yohanes, Yesus, dan sebagainya. Misteri nabi Muhammad dalam Bible (alkitab) akhirnya berhasil…
                • Kebersihan Adalah Ruh Dari Kecantikan
                  Senang berdandan merupakan tabiatnya wanita. Ingin selalu terlihat cantik dan menawan merupakan perkara yang lazim bagi mereka. Tak heran jika berbagai produk kosmetika dan pernak-pernik…
                • Syaikh Abdullah Bin Abdurrahman Al-Jibrin
                  Nama dan silsilah keturunan:Abu Muhammad Abdullah bin Abdurrahman bin Abdullah bin Ibrahim bin Fahd bin Hamd bin Jibrin. Silsilahnya bersambung sampai ke kabilah Bani Zaid.Kelahiran:Lahir…
                • Benarkah Ini Membatalkan Puasa?
                  Berbicara puasa tentu tidak bisa dipisahkan dengan hal-hal yang membatalkannya. Menjadi penting untuk terus dikaji karena di tengah-tengah masyarakat Muslim juga tumbuh fikih-fikih tertentu…
                • Al-Quran, Tentang Arti Kitab Suci Bagi Umat Islam
                  Perhatikan ini:“Dan tak sekali-kali Al-Qur’an ini dibuat-buat oleh siapapun selain Allah, tetapi (Al-Qur’an) itu membetulkan apa yang ada sebelumnya, dan penjelasan yang terang tentang…
                • Benarkah Tentara Muslim Boleh Memperkosa Tawanan Perangnya?
                  Simaklah baik-baik ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits yang dipelintir oleh kristen antek FFI berikut ini: Senin, 13 Februari 2012 Kelicikan aktifis Faith Fedom Indonesia?Salah satu…

                Harap kirimi saya artikel baru MADRASAH BANI SYAHAR AL MINHADI via email.

                AL-QURAN


                • Alam Jin Menurut Al-Quran Dan Hadits
                  Alam Jin Menurut Al Qur'an dan As Sunnah(Menjawab: Dialog Dengan Jin Muslim)Penulis: Abdul Hakim bin Amir AbdatPenerbit: Darul QalamCetakan: IITahun: 2004Halaman: ii + 146[ISI BUKU]Buku ini memuat bantahan terhadap buku yang ditulis oleh seorang…
                • Al-Quran, Tentang Tujuh Lapis Langit
                  Keyakinan mengenai adanya alam semesta selain yang dihuni oleh kita sudah menghantui pemikiran para ilmuwan fisika sejak lama. Sebuah revolusi pemikiran yang berangkat dari cerita fiksi ilmiah mengenai adanya kehidupan lain selain di planet…
                • Al-Quran, Tentang Kontradiksi Ayat-Ayat Penciptaan Manusia
                  Ini adalah awal dari cerita kenapa saya terpanggil untuk mulai mengumpulkan notes untuk menjawab tuduhan-tuduhan ngawur para pendebat, bahkan penghujat Islam, agar tidak cape mengulang-ulang jawaban yang sama untuk pertanyaan yang sama tapi…
                • Al-Quran, Tentang Manusia Yang Dikutuk Menjadi Kera
                  Memang ada bangsa atau suatu kaum yang pernah dikutuk oleh Allah SWT menjadi kera. Keterangan tersebut sejelasnya disebutkan di dalam salah satu firman Allah SWT:"Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar di antaramu pada hari…