Searching...
03 September 2012

Al-Quran, Tentang Teori Embriologi

9/03/2012

TEORI EMBRIOLOGI ALQURAN MENJIPLAK HASIL PENEMUAN ILMUWAN YUNANI KUNO?

Para misionaris mengatakan bahwa embriologi yang diterangkan dalam ayat-ayat Al-Quran menjiplak (plagiarize) hasil penemuan ilmuwan Yunani kuno. Oleh sebab itu informasi tentang embrilogi menurut ayat-ayat Al Quran harus ditolak. Dan karena mengandung informasi yang tertolak, maka Al-Quran pun tidak dapat diterima sebagai wahyu dari Allah!

Tuduhan bahwa Nabi Muhammad saw menjiplak hasil penelitian ilmuwan Yunani kuno ini adalah suatu tuduhan yang seruis, dan karenanya para misionaris itu harus mempu membuktikan tuduhannya dengan menunjukkan bukti-bukti yang konkrit!

Menyikapi issue ini, ada baiknya ditegaskan dan difahami lebih dahulu apa difinisi menjiplak (plagiarize) itu sendiri. Menurut Webster dictionary, menjiplak (plagiarize) adalah kegiatan menyalin secara utuh (to copy) hasil karya atau pemikiran orang lain untuk kepentingan diri sendiri tanpa menghiraukan kepentingan nara sumbernya.

Untuk membuktikan tuduhan misionaris tsb, berikut adalah informasi hasil penelitian ilmuwan Yunani kuno tentang embrio.

1.1. Embriologi menurut Hippocrates
Hippocrates (460 – 377 SM) adalah tabib berkebangsaan Yunani dan pendiri sekolah pengobatan Hippocrates. Ilmu embrologi yang disusun oleh Hippocrates terdiri dari tiga buku yaitu the treatuse on Regimen, The work on the seed dan The Nature of the Child (copy right: Hippocratic wrtings, Penguin Classic, 1983)

Ringkasan embriologi menurut Hippocrates
Makhluk hidup tersusun dari dua unsur utama yaitu: air dan api. Pembentukkan embrio dilakukan oleh api. Saripati makanan embrio berasal dari makanan & nafas dari ibunya. Embrio terbentuk secara simultan. Embrio mengembang & terlihat nyata pada kurun yg bervariasi (40 hari, yang lain menyebutkan 2,3 atau 4 bulan). Kedua pasangan mempunyai sperma yg sama yaitu sperma wanita dan pria. Sperma berasal (diproduksi) dari seluruh tubuh dari pasangan orang tua, sperma lemah berasal dari bagian tubuh yg lemah, sperma kuat berasal dari bagian tubuh yg kuat.

Embrio diberi makanan melalui darah ibunya. Darah menggumpal, membentuk daging embrio. Tulang tumbuh keras krn pengaruh panas. Kepala terbentuk dari bagian atas pundak/bahu, sedangkan tangan bagian atas dan bawah tumbuh dari bagian samping pundak/bahu. Mulut janin terbuka. Hidung dan telinga berasal dari daging dan kemudian berlubang. Mata terisi oleh cairan bening. Organ kelamin berubah menjadi datar. Tubuh bagian atas bernafas melalui mulut dan lubang hidung. Saluran pengeluaran terbentuk dari perut dan usus melalui anus. Periode artikulasi (periode dimana anggota badan terdiferensiasi) berlangsung selama 42 hari utk embrio wanita dan 30 hari utk embrio pria. Prosess pertumbuhan tumbuhan dan manusia adalah tepat sama. Makanan dapat mempengaruhi pertumbuhan embrio.

1.2. Embriologi menurut Aristoteles
Aristoteles (384 – 322 SM) adalah seorang filosof dan ilmuwan Yunani yg menulis lebih dari 400 buku dari berbagai cabang ilmu pengetahuan.. Kompilasi bukunya tentang masalah embryologi dirangkum dalam sebuah buku yang berjudul On the Generation of Animals. Dalam buku ini Aristoteles menjelaskan tentang embryo binatang, binatang beranak/menyusui, dan binatang berdarah dingin. (Ogle, W. Aristotle on Parts of Animals, Kegan Paul, Lodon, 1882).

Ringkasan embriologi menurut Aristoteles
Konsep pembentukan embrio berasal dari koagulasi darah menstruasi. Tahap perkembangan embrio sama dengan tahap perkembangan ragi. Proses pertumbuhan embrio sama dengan proses pertumbuhan bibit tanaman yang ditanam di tanah. Embrio tumbuh dan berkembang mulai dari dinding jantung dan diteruskan ke seluruh bagian tubuh. Pembentukan bagian tubuh yang sama dipengaruhi oleh pemanasan dan pendinginan. Beberapa bagian embrio diatur oleh pengaruh dingin dan beberapa bagian lainnya diatur oleh pengaruh panas.

Pengaruh dingin mengatur pertumbuhan daging, sedangkan pengaruh panas (fire) melarutkannya. Kuku, tanduk, kuku binatang dan cakar terbentuk dari panas penguapan cairan. Urat daging, otot dan tulang terbentuk melalui pengerasan cairan oleh pengaruh panas dari dalam. Pemanasan dan pendinginan keduanya berpengaruh terhadap proses penciptaan (creation) embrio.

Tubuh bagian atas adalah bagian yang tumbuh sempurna lebih dulu, sedangkan tubuh bagian bawah akan menyusul sesuai dengan waktu berjalan. Pada tahap awal pembentukan, semua bagian embrio secara garis besar dapat terlihat. Setelah itu, bagian embrio tersebut akan berwarna-warni, melunak dan mengeras. Jantung adalah bagian tubuh semua hewan yang pertama kali terbentuk. Suhu dingin berpengaruh terhadap terbentuknya otak. Janin laki-laki terbentuk pada bagian kiri rahim, sedangkan janin perempuan terbentuk dari bagian kanan rahim.

1.3. Embriologi menurut Galen
Galen (129-199 AD) adalah seorang tabib dan pendidik yang idenya mendominasi dunia pengobatan sampai zaman Renaissance.

Ringkasan embriologi menurut Galen
Ada sesuatu kekuatan yang berasal dari material primitive yang tak berbentuk dan mengubahnya menjadi bentuk yang berbeda. Pengaruh dari kekuatan tersebut terbagi menjadi tiga yaitu:
  1. Kejadian,
  2. Pertumbuhan,
  3. Nutrisi.
Embrio tidak dipikirkan terbentuk dari kombinasi dari darah mentruasi dan cairan semen. Tali pusar berfungsi sebagai akar. Pertumbuhan embrio dibagai menjadi empat tahap;
  • Tahap pertama: tahap kejadian dimulai dari sesuatu yang tak berbentuk seperti yang terlihat pada pembedahan ataupun aborsi.
  • Tahap kedua: tahap pengisian darah pada daging dimana yang meyebabkan terbentuknya tiga bagian tubuh utama yaitu jantung, hati dan otak, kemudian disebut sebagai janin.
  • Tahap ketiga: tahap dimana semua bagian tubuh terpolakan dan bagian tubuh tersebut tampak jelas sebagai bayangan gelap. Bentuk jantung, hati dan otak terlihat lebih jelas dibandingkan anggota badan lainnya, tangan bagian atas dan bawah tumbuh dari bagian samping pundak/bahu.
  • Tahap keempat: adalah tahap dimana anggota badan akan tampak nyata.. Tahap keempat atau tahap terakhir dimana semua bagian dari anggota badan terdiferensiasi, pada tahap ini Galen tidak lagi menyebutnya sebagai janin, tapi disebut sebagai bayi. Seperti pada tumbuhan tali pusar berfungsi sebagai akar. Embrio bernafas melalui tali pusar, mengeluarkan urine melalui cairan ketuban dan terus keluar melalui selaput ari. Janin berjenis kelamin laki-laki dan perempuan terbentuk pada dinding rahim yang saling berlawanan. Cairan semen wanita membentuk selaput arid dan koagulasi cairan semen pria dan wanita dalam rahim membentuk pembuluh darah.
Darah embrio mengalir melalui jantung ke paru dan bukan sebaliknya. Bernafas dilakukan melalui tali pusar. Kotoran embrio dikeluarkan melalui selaput ari. Janin berjenis laki-laki diyakini terbentuk lebih cepat dibandingkan janin berjenis kelamin perempuan. Makanan dapat mempengaruhi pertumbuhan embrio. Makanan kering yang dimakan oleh ibu, dipercaya mempercepat pertumbuhan janin.

1.4. Embriologi menurut kitab Talmud Yahudi (Dr. Omar Abdul Rehman)
1. Tahap pertama: tahap awal (0 - 1,5 bulan)
2. Tahap kedua: tahap pembentukan janin.
3. Tahap ketiga: tahap pra pembentukan bayi (1,5 - 4 bulan)
4. Tahap keempat: tahap pembentukan bayi (4 - 7 bulan)
5. Tahap kelima: tahap dimulainya kehidapan bayi
6. Tahap keenam: tahap akhir; pembentukan bayi sempurna

1.5. Embriologi menurut Al Quran (Dr. Omar Abdul Rehman)
Menurut Al Quran pembentukan Embrio dibagi menjadi tiga tahap utama yaitu:
  1. Nuftah: tahap awal pembentukan embrio dan mencakup periode waktu percampuran antara ovum dan sperma, selanjutnya peleburan sel jantan dan betina tersebut membentuk zygote di dalam rahim (uterus). Dalam periode ini zygote terus membelah diri dan menjadi bentuk yang lebih kompleks.
  2. Khalaqna atau Takhliq: tahap kedua pembentukan embrio, atau disebut dg periode organogenesis. Dimulai dari minggu ketiga dan berakhir pada minggu kedelapan dari masa kehamilan. Pada tahap ini sel terus membelah diri dan membentuk organ manusia dan systemnya. Tahap kedua ini dibagi menjadi beberapa sub-sistem yaitu AlaqaMudgahIzam dan Lahm. Masing-masing tahap mendriskripsikan pertumbuhan embrio secara komprehensif.
  3. Ansha ‘na or Nash ‘ah: Tahap ketiga atau tahap akhir pembentukan janin. Dalam tahap ini sel membelah diri secara cepat, melakukan diferensiasi, dan terus tumbuh menjadi bentuk manusia sempurna. 
Ringkasan embriologi menurut Al Quran (Dr. Omar Abdul Rehman)
  • Nutfah (QS Qiyaamah 37) “Bukankah ia dahulu berasal dari sel sperma dan air mani yang dipancarkan”. (QS Mu’minun 13) “Kemudian kami simpan sel sperma dan air mani itu kedalam tempat yang kokoh (rahim)”.
  • Alaqah (QS Qiyaamah 38) “Kemudian sperma dan air mani itu menjadi segumpal darah (berbentuk seperti lintah)”. (QS Mu’minun 14) “Kemudian sperma dan air mani itu Kamijadikan segumpal darah (berbentuk seperti lintah)”
  • Mudghah (QS Infithaar 7) “Allah yang telah menciptakan kamu lalu .. , (QS Qiyaamah 38) “Allah yang telah menciptakan kamu .. , (QS Mu’minun 14) “Kemudian kami jadikan segumpal darah itu (berbentuk seperti lintah) kami jadikan segumpal daging (Mudghah) 
  • Izam (QS Infithaar 7) “ .. menyempurnakan kejadianmu, (QS Qiyaamah 38) “ .. Allah menciptakannya dan menyempurnakannya“, (QS Mu’minun 14) “ .. dan segumpal daging (Mudghah) itu kami jadikan tulang belulang (Izam)."
  • Lahm (QS Infithaar 8) “ .. dan membentuk tubuhmu sesuai dengan yang Dia kehendaki, (QS Qiyamaah 38) “ .. lalu Allah menyempurnakannya, (QS Mu’minun 14) “ .. kemudian kami bungkus tulang belulang itu dengan daging (lahm: otot daging)
  • Nash’ah (QS Infithaar 8) “ .. Dia menyusun tubuh-tubuhmu, (QS Qiyamah 39) “ .. Allah menjadikannya sepasang laki-laki dan perempuan“, (QS Mu’minun 14) “ .. Kami jadikan makhluk yang berbentuk lain .." 
Perbandingan embriologi menurut Al Quran dan Galen (Dr. Omar Abdul Rehman)
Keautentikan dan keunikan Quran dipertanyakan dengan mengkalim bahwa Nuftah menjiplak teori yang dikembangkan oleh Galen tentang cairan semen yang tak berbentuk. Dr. Omar menjelaskan, dalam Quran tidak dijelaskan tentang Nuftah sebagai cairan semen yang tak berbentuk, tetapi mendiskripsikan Nuftah sebagai setitik cairan secara detail bila dibandingkan dengan hasil observasi Galen.

Dalam Quran dan Hadis dijelaskan bahwa Al Nuftah Al Amshaj adalah campuran dari cairan yang mengandung sel jantan dan betina.. Selanjutnya Quran menyebutkan Nuftah dan tempat penyimpanannya, tiga lapis kegelapan, ekstraksi sempurna, Khalaqah (kreasi), Qadarah pemrogramman, diterminasi seksual, konsep dari Nuftah, Al-Ghaydh dan Al Harth atau implementasi disebutkan dalam Quran. Selanjutnya menurut Dr Omar, informasi yang disebutkan di atas ternyata sesuai dengan ilmu pengetahuan embriologi modern. Dari fakta tersebut diatas jelas bahwa tidak terbukti bahwa teori tentang Nuftah yang terdapat dalam Quran menjiplak hasil observasi Galen.

Usaha membandingkan istilah Alaqah dalam Quran dengan hasil obsrvasi Galen untuk membuktikan bahwa Alaqah adalah jiplakan dari hasil observasi Galen tahap kedua tentang embriologi (tahap kedua Galen: pembentukan sistem pembuluhdarah janin dengan otak, hati dan jantung yang masih benbentuk gumpalan darah)


Dr. Omar menjelaskan bahwa dalam tahap ini (Alaqah), Quran tidak menjelaskan tentang bentuk ataupun tentang ukuran jantung, otak, hati ataupun bentuk jaringan lainnya, tetapi menyebutkan bahwa Alaqah adalah sesuatu yang menempel secara kuat dan bentuknya seperti lintah atau sesuatu yang menempel pada permukaan.
Persamaan yang mungkin ada adalah ketika Galen menjelaskan tentang darah dan beberapa komentator menterjemahkan Alaqah sebagai gumpalan darah. Namun ketika diuji, ternyata Alaqah bukan berarti darah.

Menurut Al-Qa’moos Al-Muhif dinyatakan bahwa Alaqah adalah darah dalam bentuk normalnya yang secara ekstrem berwarna merah atau sesuatu yang mengeras atau sesuatu yg berubah bentuk dari cairan menjadi padatan karena pendinginan., sesuatu yang melekat (seperti tanah liat yang melekat pada tangan)

Diskripsi yang sama tentang Alaqah juga terdapat dalam Hans Wehr’s Dictionary of Arabic. Jadi yang dimaksudkan dengan Alaqah menurut dua kamus tersebut diatas adalah sesuatu yang melekat atau menggantung pada sesuatu. Pengertian Alaqah sama dengan darah merujuk pada sifat darah (atau Dam dalam bahasa Arab) yang kental, segera setelah mengering. Alaqah juga berarti Lumpur, merujuk pada sifatnya yang khas yaitu “cepat mengeras” bila menempel pada tangan. Alaqah bisa juga berarti rasa benci seumur hidup atau cinta, karena emosi yang melekat pada jantung seseorang. Alaqah juga bisa berarti lintah yang menyedot darah makhluk hidup yang ditempelinya.

Alaqah juga bisa berarti bagian dari pohon yang mudah dijangkau oleh binatang, karena dipohon itulah binatang tsb bertempat tinggal.

Dalam Quran disebutkan ”Dia menciptakan manusia dari ”Alaqah”, oleh institusi pendidikan Islam ditafsirkan sebagai “gumpalan darah beku”, ini bukan berarti bahwa “Alaqah sama dengan Gumpalan darah beku”, tetapi mereka hanya mencari tafsir yang sesuai . Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, saat ini kita mengetahui bahwa “manusia tidak mungkin tercipta dari gumpalan darah beku”, maka Alaqah yang ditafsirkan sebagai “gumpalan darah beku” harus disesuaikan.

Bila Al Quran diterjemahkan dan dicetak tanpa menyertakan bahasa aslinya maka kaum muslimin tidak punya pilihan selain menerima pengertian bahwa “Alaqah berarti gumpalan darah beku”, artinya bahwa Al Quran tersebut mengandung kesalahan ilmiah. Namun kasus Al Quran sangat berbeda dengan kasus yang terjadi dalam kitab-kitab suci lain yang diterjemahkan tanpa menyertakan bahasa aslinya, sampai saat ini Al Quran dicetak dan diterjemahkan dengan menyertakan bahasa aslinya!

Argumentasi lain yang muncul adalah Alaq yang terdapat dalam QS 96:2 terpaksa ditafsirkan sebagai ”gumpalan”, berlawanan dengan “seperti lintah yang menempel pada sesuatu”, sebab kalimat Alaq pada QS 96:2 berasal dari bentuk tunggal Alaqah. Namun argumentasi tersebut sangat tidak beralasan, bahkan seseorang yang baru belajar bahasa arabpun tahu bahwa baik Alaqah dan Alaq kedua-duanya dapat mempunyai arti yang sama.

Pada kenyataannya dalam Al Quran, perbedaan tafsir bisa terjadi pada kata-kata/kalimat yang sama. Namun penafsiran tersebut haruslah mengikuti hukum gramatika bahasa arab yang sangat ketat, jadi sangat tidak mungkin untuk disisipkan kata-kata yang “aneh-aneh“.

Usaha untuk membandingkan istilah Mudghah dalam Al Quran terhadap hasil observasi Galen juga dilakukan dengan dilandasi pengertian yang sangat dangkal tentang istilah Mudghah atau kata-kata lain yang berhubungan dengannya seperti Khalaq dan Mokhalaqa wa Ghair Mokhalaqa. Dalam Quran dan Hadis dijelaskan bahwa Mudghah berarti segumpal daging yang kenyal, sebagian berbentuk dan sebagian lainnya tak berbentuk, coba bandingkan dengan pernyataan Galen tentang pembentukan tiga bagian utama yaitu bayangan hitam (silhouette), cabang-cabang (twigs)/cabang-cabang anggota badan lainnya (limbs). Galen juga menyatakan bahwa pada tahap itu tiga bagian utama tersebut terlihat lebih jelas dibandingkan dengan bagian perut dan anggota badan lainnya.

Galen juga tidak menerangkan tentang gumpalan daging yang kenyal atau terminologi lain yang dapat dipakai untuk menjelaskan arti dari Khalaq (tahap pembentukan awal, inisiasi), Mokhalaqa wa Ghair Mokhalaqa (tahap diferensiasi dan bagian yang tak terdiferensiasi) atau fa (yang mengindikasikan urutan kejadian yang sangat cepat). Dari analisa perbandingan teks tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa apa yang diterangkan oleh Galen tidak sama dengan apa diterangkan oleh Quran dan Hadis.

Terminologi Al-Nash’ah (tahap perkembangan selanjutnya) yang diterangkan dalam Al Quran juga dituduh menjiplak hasil observasi Galen.

Sekali lagi, ditemukan melalui investigasi yang lebih mendalam bahwa tidak ada kesamaan teks atau bukti adanya penjiplakan tentang terminology yang dijelaskan oleh Al Quran dengan hasil observasi Galen. Pada tahap keempat atau tahap akhir pembentukan calon bayi, Galen menerangkan tentang diferensiasi dan embrio yang berubah menjadi calon bayi.

Al Quran memakai istilah Ansha’a yang berarti tahap inisiasi dan penyebab terjadinya perkembangan. Lebih jauh lagi istilah Sawaak dan Fadaak (yang berarti menggenapkan dan meluruskan), tetapi saat ini juga ditemui istilah tersebut kamus Yunani. Jadi tuduhan terhadap Nabi Muhammad saw bahwa beliau menjiplak ide bangsa Yunani adalah tidak masuk akal, karena istilah tersebut baru muncul setelah istilah tersebut dijelaskan oleh Al Quran.

KESIMPULAN (Dr. Omar Abdul Rehman)
Setelah melakukan penelitian mendetil terhadap ide nenek moyang bansgsa Yunani tentang embriologi, dan membandingkannya dengan Al Quran, sangatlah jelas – meskipun – dibaca oleh orang awampun, bahwa embriologi yang diterangkan oleh Aristoteles, Hippocrates dan Galen sangat berbeda dengan apa yang telah diterangkan dalam Al Quran.

Fakta menyebutkan bahwa terdapat banyak perbedaan yang sangat menyolok tentang istilah-istilah yang disebutkan Al Quran bila dibandingkan dengan istilah yang diterangkan oleh ketiga ilmuwan Yunani tersebut diatas. Hal lain yang perlu dicamkan adalah Al Quran mempunyai gaya bahasa yang unik. Bahasa Arab Al Quran sangat puitis dan ritmik, dimana tidak akan kita temukan pada literatur Yunani yang membahas masalah embriologi dalam bentuk yang sangat puitis.

Dari kesimpulan yang dikemukan oleh Dr. Omar dan difinisi tentang penjiplakan menurut Webster Dictionary, bahwa embriologi yang diterangkan dalam Al Quran merupakan hasil salinan (copy) secara utuh dari hasil peneltian ilmuwan nenek moyang bangsa Yunani tidak terbukti secara sah.

Tuduhan bahwa Nabi Muhammad saw menjiplak ide/hasil karya nenek moyang bangsa Yunani tidak berdasarkan pada bukti yang kredibel atau alasan yang akurat, tetapi hanyalah berdasarkan pada hasil analisa yang bias dan subjektif, maka tuduhan tersebut harus ditolak.

TANGGAPAN
  • Tentang Produksi Sperma
Pernyataan para misionaris tentang QS 86:6-7 adalah ayat yang salah atau tidak valid secara ilmiah, dengan merujuk pada pernyataan Hipokrates – seorang dokter berkebangsaan Yunani bahwa sperma diproduksi dalam buah zakar. Selanjutnya mereka menyimpulkan bahwa menurut QS 86:6-7, sperma diproduksi di dalam ginjal. Atas ketidak akuratan ayat tersebut, maka ayat Al Quran yang menerangkan tentang asal-usul sperma harus ditolak. Karena ada informasi dalam Al Quran yang tertolak, maka Al Quran pasti bukan wahyu dari Allah!

Pernyataan para missionaries yang menyebutkan bahwa air mani (sperma) diproduksi di dalam buah zakar – merujuk pada hasil penemuan Hippocrates dan ini adalah kesalahan ilmiah yang sangat fatal!

Seperti telah dijelaskan bahwa menurut Hippocrates: ”Sperma berasal (diproduksi) dari seluruh tubuh dari pasangan orang tua, sperma lemah berasal dari bagian tubuh yg lemah, sperma kuat berasal dari bagian tubuh yg kuat.”

QS 86:5-7 menyatakan:”Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan?. Dia diciptakan dari air yang terpancar, yang keluar dari tulang sulbi dan tulang dada”

Menurut ilmu ilmu kedokteran modern, pada tahap pembentukan embrio, organ reproduksi pada janin laki-laki dan perempuan yaitu testis dan ovarium pertumbuhannya dimulai dari suatu tempat di dekat ginjal, antara tulang belakang dan tulang rusuk no 11 dan 12. Kemudian bergerak ke bawah, pertumbuhan ovarium berhenti di pelvis (tulang pinggul), sementara itu testis terus bergerak kebawah sebelum janin keluar untuk mencapai scortum melalui saluran inguinal (saluran perut bagian bawah).

Pada orang dewasa, organ reproduksi menerima pasokan darah dan saraf (supply nerve dan blood) dari Abdominal Aorta, yaitu daerah antara tulang belakang dan tulang rusuk. Bahkan sistem drainase kelenjar lymphatic (lymphe) dan pembuluh darah balik halus (venous return) bermuara pada area yang sama. (sumber Encyclopaedia Britannica 2002).

Ilmu pengetahuan modern telah membuktikan kebenaran informasi Al Quran QS 85:5-7, selanjutnya kita bandingkan dengan informasi dari Injil Kejadian 38:9-10 “yang menyampaikan kisah tentang seorang lelaki yang dibunuh oleh Tuhan karena membiarkan benihnya tumpah ke tanah“

Mana yang memberikan informasi akurat tentang asal mula pertumbuhan organ reproduksi pria maupun wanita? Secara tegas orang yang berakal sehat akan menyatakan bahwa QS 85:5-7 lah yang memberikan informasi akurat tentang lokasi asal mula pertumbuhan organ reproduksi pria dan wanita.

Sekali lagi terbukti bahwa ilmu pengetahuan modern telah membuktikan keakuratan informasi tentang embriologi dalam Quran. Dari penjelasan diatas, jelas terungkap bahwa tidak terbukti bahwa informasi embriologi dalam Quran menjiplak hasil penemuan ilmuwan Yunani yang telah ada sebelum Quran diturunkan.
  • Tentang Penentuan Jenis Kelamin Bayi
Hingga beberapa waktu yang lalu diyakini bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh sel ibunya atau paling tidak jenis kelamin bayi ditentukan oleh sel jantan dan betina secara bersama-sama (lihat Teori Hipppocrates tentang penentuan jenis kelamin bayi).

Tetapi embat belas abad yang lalu Al Quran secara tegas menyatakan bahwa jenis kelamin bayi laki-laki atau perempuan ditentukan dari air mani yang dipancarkan kedalam rahim, seperti yang dijelaskan oleh QS An Najm 45-46:“dan sesungguhnya Dia-lah yang menciptakan pasangan laki-laki dan perempuan dari air mani apabila dipancarkan“.

Cabang ilmu genetika dan biologi molekuler yang sedang berkembang telah secara ilmiah membenarkan kecermatan informasi yang telah diterangkan dalam Al Quran. Kini difahami bahwa jenis kelamin ditentukan oleh sel sperma yang berasal dari laki-laki, dan perempuan sama sekali tidak mempunyai peranan dalam proses ini. Kromosom merupakan unsur utama dalam penentuan jenis kelamin.

Dua dari empat pulu enam kromosom yang menetuntukan struktur seorang manusia diketahui sebagai kromosom jenis kelamin, dua kromosom ini dinamakan XY pada laki-laki dan XX pada wanita, karena bentuk-bentuk kromosom itu mirip dengan huruf-huruf tersebut. Kromosom Y membawa gen yang mengkode sifat laki-laki senagkan kromosom X membawa gen yang mengkode sifat perempuan.

Pembentukan seorang manusia baru berawal dari kombinasi silang salah satu kromosom-kromosom ini yang berada dalam laki-laki dan perempuan secara berpasangan. Pada perempuan kedua komponen sel kelamin yang terbelah menjadi dua selama ovolasi membawa kromosom X, sebaliknya sel kelamin laki-laki menghasilkan dua sperma yang berbeda, satu menghasilkan kromosom X dan yang lainnya menghasilkan kromosom Y.

Jika semua koromosom X dari perempuan bergabung semua dengan sel sperma yang mengandung kromosom X, maka bayi tersebut berjenis kelamin perempuan. Jika ia bergabung dengan sel sperma yang mengandung kromosom Y, maka bayi tersebut berjenis kelamin laki-laki

Dengan kata lain jenis kelamin seorang bayi ditentukan oleh jenis kromosom laki-laki yang bergabung dengan sel telur perempuan. Tak satupun dari hal ini diketahui hingga penemuan ilmu genetika abad dua puluh. Bahkan dalam sejumlah masyarakat dipercaya bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh tubuh perempuan. Itulah mengapa para wanita dipersalahkan bila ia melahirkan anak perempuan. Tiga belas abad sebelum gen manusia ditemukan, Al Quran menyampaikan informasi yang menolak kepercayaan takhayul ini dan menunjukkan bahwa penentuan jenis kelamin bukanlah dari perempuan tetapi dari air mani laki-laki.

Maha suci Allah! Tentulah ini bukanlah suatu kebetulan, hal ini sekali lagi membuktikan bahwa Al Quran adalah wahyu dari Allah swt, Tuhan semesta alam. Adakah ayat-ayat bible yang menyampaikan informasi seperti ayat Quran tersebut diatas?!
  • Tentang Terbentuknya Jaringan
Dalam sebuah situs yang secara terang-terangan insulting Islam disebutkan bahwa: ”Quran mengatakan bahwa gumpalan darah kemudian menjadi tulang dan kemudian Tuhan membungkus tulang dengan daging (QS 23:13-14). Adalah suatu fakta ilmiah bahwa jaringan terbentuk lebih dulu, dan tulang tumbuh sesaat kemudian, dan terus bertambah kuat (dengan membangun kalsium) bertahun-tahun setelah kelahiran. Oleh sebab itu, ini sudah jelas adalah satu dari banyak ketidak cermatan ilmiah Al Quran”

Hingga akhir-akhir ini para ahli embriologi beranggapan bahwa tulang dan otot dalam embrio terbentuk secara bersamaan karenanya sejak lama QS 23:13-14 dinyatakan bertentangan dengan ilmu pengetahuan, namun penelitian canggih dengan mikroskop yang dilakukan dengan menggunakan teknologi baru telah mengungkap bahwa pernyataan Al Quran adalah benar kata demi katanya. Penelitian ditingkat mikroskopis ini menunjukkan bahwa perkembangan dalam rahim ibu terjadi dengan cara persis seperti yang digambarkan dalam ayat tersebut.

Pertama: jaringan tulang rawan embrio mulai mengeras, kemudian sel-sel otot yang terpilih dari jaringan di sekitar tulang-tulang bergabung dan membungkus tulang-tulang ini. Peristiwa ini digambarkan dalam terbitan ilmiah dengan kalimat berikut: ”Dalam minggu ketujuh rangka mulai tersebar ke seluruh tubuh dan tulang belulang mencapai bentuknya yang kita kenal. Pada akhir minggu ketujuh dan selama minggu kedelapan otot-otot menempati posisinya disekeliling bentukan tulang (Moore, Developing Human, cetakan ke 6, 1998).

Sekarang mari kita bandingkan pernyataan More dalam “Developing Human” dengan apa yang diterangkan Al Quran seperti penjelasan Dr. Omar Abdul Rehman dan Dr. Keith Moore – seorang Dr ahli anatomi) sebagai berikut:
  • Nutfah (QS Qiyaamah 37) “Bukankah ia dahulu berasal dari sel sperma dan air mani yang dipancarkan”. (QS Mu’minun 13) “Kemudian kami simpan sel sperma dan air mani itu kedalam tempat yang kokoh (rahim)”.
  • Alaqah (QS Qiyaamah 38) “Kemudian sperma dan air mani itu menjadi segumpal darah (berbentuk seperti lintah)”. (QS Mu’minun 14) “Kemudian sperma dan air mani itu Kamijadikan segumpal darah (berbentuk seperti lintah)”
  • Mudghah (QS Infithaar 7) “Allah yang telah menciptakan kamu lalu .. , (QS Qiyaamah 38) “Allah yang telah menciptakan kamu .. , (QS Mu’minun 14) “Kemudian kami jadikan segumpal darah itu (berbentuk seperti lintah) kami jadikan segumpal daging (Mudghah) 
  • Izam (QS Infithaar 7) “ .. menyempurnakan kejadianmu, (QS Qiyaamah 38) “ .. Allah menciptakannya dan menyempurnakannya“, (QS Mu’minun 14) “ .. dan segumpal daging (Mudghah) itu kami jadikan tulang belulang (Izam)."
  • Lahm (QS Infithaar 8) “ .. dan membentuk tubuhmu sesuai dengan yang Dia kehendaki, (QS Qiyamaah 38) “ .. lalu Allah menyempurnakannya, (QS Mu’minun 14) “ .. kemudian kami bungkus tulang belulang itu dengan daging (lahm: otot daging)
  • Nash’ah (QS Infithaar 8) “ .. Dia menyusun tubuh-tubuhmu, (QS Qiyamah 39) “ .. Allah menjadikannya sepasang laki-laki dan perempuan“, (QS Mu’minun 14) “ .. Kami jadikan makhluk yang berbentuk lain .."
Pernyataan More dalam Developing Human persis seperti tahapan Izam dan Lahm seperi yang dijelaskan oleh Dr. Omar Abdul Rehman. Nah sekarang terbukti siapa yang tidak cermat? Seorang yang berakal sehat tentunya harus lebih percaya terhadap hasil penelitian ilmiah bukan?

REFERENSI
  1. Encyclopaedia Britannica 2002
  2. Al Quran DISBINTALAD 1990
  3. Keajaiban Penciptaan Manusia – Harun Yahya 2003
  4. Embryology and Human Creation between Quran & Science – Dr. Sharif Kaf Al-Ghazal, August 2004
  5. Does the Qur’an Plagiarise Ancient Greek Embryology? A Review Presented by Dr. Omar Abdul Rehman
  6. A Scientist’s Interpretation of References to Embryology in the Qur’an, Keith L. Moore, Phd., F.I.A.C, The Department of Anatomy, University of Toronto, Canada, 1986
  7. Developing Human, cetakan ke 6 1998 oleh Moore, Keith L. Moore, Phd., F.I.A.C, The Department of Anatomy, University of Toronto, Canada, 1986

BACA JUGA:
  1. Prof. DR. Keith L. Moore, Tentang Keajaiban Al-Qur'an


0 komentar:

Posting Komentar

RANDOM POSTS


Harap kirimi saya artikel baru MADRASAH BANI SYAHAR AL MINHADI via email.

AL-QURAN