Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata: Ketika kami sedang bersama Rasulullah saw maka tampillah Bilal untuk adzan. Selesai Bilal adzan, Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa mengucapkan kalimat ini dengan yakin, ia pasti masuk surga. Dari Abu Said Al Khudri r.a. ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Jika kalian mendengar muadzin maka ikutilah apa yang diucapkannya. (Bukhari - Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa'i dan Ibnu Majah)

Searching...
28 November 2012

Kerasulan Nabi Muhammad Saw "Disahkan" Oleh Waraqah bin Naufal?

11/28/2012
SIAPAKAH WARAQAH BIN NAUFAL?
Waraqah bin Naufal (Bahasa Arab ورقه بن نوفل) adalah sepupu Khadijah istri Muhammad, salah satu orang yang pertama kali mengakui Islam. Nama lengkapnya adalah Waraqah bin Nawfal bin Assad bin Abd al-Uzza bin Qusayy Al-Qurashi.

Waraqah bin Naufal adalah seorang pengikut setia ajaran Ibrahim, dia mempelajari Taurat dan Injil (Golongan Hanif), keluarga mereka tidak ada yang menyembah berhala, membunuh anak perempuan dengan cara mengubur mereka hidup-hidup. Mereka tidak mengikuti tradisi jahiliyah tersebut. Kehidupan mereka di landasi kuat dengan ajaran Ibrahim As.

Nenek moyang mereka Qushay Al Quraisyh adalah pemegang kunci Ka’bah. Seluruh kendali Kota Makkah di pegang oleh Qushay. Sejak didirikannya Makkah di tempat itu sudah ada jabatan-jabatan penting seperti yang dipegang oleh Qushay bin Kilab pada pertengahan abad kelima Masehi. Pada waktu itu para pemuka Makkah berkumpul. Jabatan-jabatan hijaba, siqaya, rifada, nadwa, liwa’ dan qiyada dipegang semua oleh Qushay.
  • Hijaba ialah penjaga pintu Ka’bah atau yang memegang kuncinya,
  • Siqaya ialah menyediakan air tawar – yang sangat sulit waktu itu bagi mereka yang datang berziarah serta menyediakan minuman keras yang dibuat dari kurma,
  • Rifada ialah memberi makan kepada mereka semua,
  • Nadwa ialah pimpinan rapat pada tiap tahun musim,
  • Liwa’ ialah panji yang dipancangkan pada tombak lalu ditancapkan sebagai lambang tentara yang sedang menghadapi musuh, dan
  • Qiyada ialah pimpinan pasukan bila menuju perang. Jabatan-jabatan demikian itu di Mekah sangat terpandang. Dalam masalah ibadat seolah pandangan orang-orang Arab semua tertuju ke Ka’bah itu.
Demikian jabatan-jabatan penting yang di pegang oleh Qushay al Quraisyh sebagai penerus kebijakan Nabi Ibrahim sang pendiri Ka’bah bersama putranya Ismail AS.

Tradisi agama Ibrahim yang kuat ini selalu di pegang teguh oleh keturunannya melalui Ismail sampai kepada Nabi Muhammad SAW.

Waraqah bin Naufal adalah seorang yang sangat menyukai ilmu agama, dia mempelajari Taurat dan Injil, dua buah kitab yang di turunkan oleh Allah kepada Nabi Musa AS dan Nabi Isa As. Ciri-ciri nabi yang akan di utus di tanah arab sudah di ketahui oleh Waraqah bin Naufal. Hanya saja ketika nabi itu di utus kedua mata Waraqah sudah buta, dan umur beliau sudah lanjut. Namun begitu beliau tidak tuli.

Sejarah Waraqah ini tidak lepas dari sejarah turunnya wahyu pertama yang di terimah oleh nabi. Istri nabi Siti Khadijah adalah seorang istri yang sangat mencintai suami. Di tanah arab wanita ini di juluki At Thahirah (perempuan suci). Kecintaan beliau terhadap suami (Rasulullah SAW) mengalahkan segalanya. Kepatuhan, kesantunan dan kehormatan beliau terhadap nabi tidak ada tandingannya. Itulah sebabnya nabi tidak punya istri selain Siti Khadijah saja ketika Khadijah masi hidup.

Jabal Nur atau di kenal dengan Gua Hira adalah sebuah tempat mengasingkan diri yang di lakukan oleh Rasul. Di tempat ini Rasulullah menerimah wahyu pertamanya pada bulan Rahmadan tanggal 17. Wahyu pertama yang di terimah oleh nabi yaitu di dekap oleh Jibril dengan sekeras-kerasnya, oleh sebabnya nabi susah bernafas, apa lagi yang datang malam-malam begini bukan manusia, tentu akan timbul perasaan khawatir (Kalau-kalau ajalnya lepas), jantung berdebar keras tidak menentu dan tubuh gemetar bercucuran keringat walau malam begitu dingin.

Rasa Khawatir kalau nyawanaya tidak akan lama lagi membuat beliau untuk mengambil keputusan untuk pulang ke rumah yang jaraknya sekitar 6km dari Gua Hira (sekarang Jabal Nur). Di rumah nabi menuju ke tempat tidur, dengan badan gemetar bercucuran keringat dingin dan meminta kepada istrinya Khadijah untuk menyelimuti beliau.

Ketika Khadîdjah melihat beliau telah kembali seperti semula, ia pun mengajak Beliau pergi ke tempat putera pamannya yang bernama Waraqah bin Naufal, seorang yang bijak dan menguasai kitab-kitab suci dan sangat pandai berbahasa ‘Ibrâni. Sesampainya di sana Beliau pun menceritakan kepada Waraqah apa yang dialaminya di gua Hirâ’. Waraqah sangat terkejut mendengar cerita itu, ia berkata kepada Beliau :

“Demi Allâh Yang jiwa-ku di tangan-Nya, sesungguhnya engkau adalah Nabinya umat ini, dan sesungguhnya yang datang kepada-mu itu adalah Namûs yang besar (Jibrîl) yang pernah datang kepada Mûsâ. Sesungguhnya kaum-mu akan mendustakan-mu, menyakiti-mu, mengusir-mu dan memerangi-mu”.

Diriwayatkan oleh Aisyah,
“Nabi kembali kepada Khadijah disaat jantungnya berdetak dengan cepat. Lalu Khadijah membawanya kepada Waraqah bin Naufal, seorang nasarah dan seorang pembaca Injil dalam bahasa Arab. Waraqa bertanya (kepada nabi), ”Apa yang kamu lihat?” Di saat nabi menceritakannya, Waraqah menjawab, “Itu adalah malaikat yang oleh Allah utus kepada Musa. Andai aku masih hidup hingga engkau menerima wahyu, pastilah aku akan mendukungmu sekuat tenaga.” [HR. Bukhari]

Nabi muhammad saw amat terkejut mendengar penuturan Waraqah, terutama sekali ucapan yang menyatakan bahwa beliau akan diusir oleh kaumnya, sebab beliau mengetahui betul bagaimana kedudukannya di tengah-tengah kaum Quraisy yang selalu memanggilnya dengan sebutan Al-Amîn. Bukankah hal itu sendiri sebetulnya sudah menunjukkan betapa mulianya Muhammad di hadapan kaum Quraisy, dan betapa bear percayanya mereka kepada beliau ? 

Maka dengan rasa heran yang besar Nbi Muhammad bertanya kepada Waraqah :
“Apakah mereka benar-benar akan mengusir aku ?”.
Dengan tegas Waraqah menjawab :
“Benar, tidak ada seorang pun yang datang dengan membawa — ajaran — seperti yang engkau bawa melainkan ia pasti dimusuhi dan diperangi oleh manusia banyak”.

Lalu Waraqah mengutarakan angan-angannya kepada suami sepupunya itu. Seandainya ia masih muda, tentu a akan mendampingi Muhammad menyebarkan risalahnya. Namun sayang, usianya ketika itu sudah sangat tua dan tidak lama setelah itu ia pun wafat. 

Sebagian orang ketika itu ada yang meragukan "keislaman" Waraqah, namun Rasûlullâh saw. menyanggah keraguan mereka, dan bersabda:

“Janganlah kalian mencela Waraqah, karena aku pernah melihatnya memiliki sebuah atau dua-buah Surga”. [H.R. Al-Hâkim -. Lihat Al-Ahâdîtsush-Shahîhah oleh As-Syaikh Al-Albânî jilid I no. 405]

Kembali ke awal kisah. Setelah mendapatkan penjelasan dari Waraqah, Nabi Muhammad pulang dengan perasaan tenang ke rumahnya bersama Khadîjah. Telah jelas bagi beliau, bahwa yang datang padanya itu adalah wahyu dari Allâh, dan beliau yakin seraya berharap wahyu itu akan segera datang lagi kepadanya. 

Tapi tidak seperti yang diharapkannya, ternyata wahyu berikutnya tertunda untuk waktu yang cukup lama, sehingga membuatnya kembali merasa tidak tenang. Dalam keadaan seperti itu, wahyu berikutnya pun datang dan membuat hatinya kembali tenteram.

Sejak itulah hati Rasûlullâh saw benar-benar mantap, bahwa wahyu memang datang dari Allâh SWT, dan bahwasanya Allâh telah memilihnya untuk membawa agama langit kepada umat manusia dan mengembalikan agama-agama langit — yang dibawa oleh para utusan — sebelumnya yang telah dikotori oleh tangan-tangan manusia kepada keasliannya.

Nabi Muhammad saw adalah nabi Allâh dan merupakan Nabi terakhir yang diutus-Nya untuk menyampaikan risalah Islâm kepada seluruh umat manusia, guna  membebaskan mereka dari belenggu kekafiran, perbuatan syirik dan alam jahiliyyah dan membawanya kepada cahaya Imân, yaitu Tauhîd dan Islâm.

Sampai di sini, bagaimana ceritanya ada segolongan umat kristen yang bertegang tengkuk mengklaim bahwa kerasulan Nabi Muhammad saw "disahkan" oleh seorang imam kristen bernama Waraqah bin Naufal? 


Wallahu a`lam bis shawab.

[Sumber: Langgar Ijo | Dari berbagai sumber] 

0 komentar:

Posting Komentar

:) :)) ;(( :-) =)) ;( ;-( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer
Klik untuk melihat kode!
Untuk insert emoticon anda harus menyisakan sediktnya satu spasi sebelum meletakkan kode.

RANDOM POSTS

  • Shalat
    Dari Wikipedia berbahasa Indonesia, ensiklopedi bebasShalat (bahasa Arab: صلاة) atau Salat (ejaan KBBI), merujuk kepada salah satu ritual ibadat pemeluk agama Islam.Menurut syariat…
  • Dunia Adalah Kesenangan Yang Menipu
    Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berpesan kepada Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, sambil memegang pundak iparnya ini:كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ…
  • Hajar Aswad, Ada Apa Dengannya?
    Kita semua tahu bahwa Hajar Aswad hanyalah batu yang tidak memberikan mudorat atau manfaat, begitu juga dengan Ka’bah, ia hanyalah bangunan yang terbuat dari batu. Akan tetapi apa yang kita…
  • Isteri-Isteri Rasulullah SAW
    Berikut adalah nama-nama isteri Rasulullah dan alasan beliau menikahi mereka:1. Khodijah binti Khuwailid RA, ia dinikahi oleh Rasulullah SAW di Mekkah ketika usia beliau 25 tahun dan…
  • Benarkah Nabi Ibrahim Tidak Pernah Ke Mekkah?
    Sebuah fakta yang sampai hari ini sengaja ditutup-tutupi oleh otoritas gereja-gereja Kristen (penerbit Bible kontemporer) dalam kitab Kejadian pasal 13 adalah perjalanan Abraham (Nabi…
  • Al-Quran, Tentang Gunung Sebagai Pasak
    Sebuah buku berjudul "EARTH" adalah buku pegangan rujukan di banyak universitas di seluruh dunia. Salah seorang pengarangnya adalah Profesor Emeritus Frank Press. Ia adalah Penasehat Ilmu…

Harap kirimi saya artikel baru MADRASAH BANI SYAHAR AL MINHADI via email.

AL-QURAN


  • Penagnggalan Islam Menurut Al-Quran
    Manusia purbakala semenjak Adam sampai Nuh senantiasa menggunakan penanggalan Qamariah, dan yang demikian itu sesuai dengan firman Allah:"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia…
  • Al-Quran, Tentang Konsep Tahrif Menurut Al-Quran
    PROLOGSejak turunnya, Al-Qur'ân memiliki sikap yang cukup kritis terhadap kitab-kitab yang turun sebelumnya (Zabur, Taurat dan Injil). Kritisisme Qur'ani ini semakin memperjelas jati dirinya sebagai 'afirmator' (mushaddiq) sekaligus 'batu ujian'…
  • Al-Quran, Tentang Isra Miraj Dan Teori Relativitas
    Sejarah Islam mencatat peristiwa unik dan sulit dicerna akal, Isra dan Miraj. Secara istilah, Isra berjalan di waktu malam hari, sedangkan Miraj adalah alat (tangga) untuk naik. Isra mempunyai pengertian perjalanan Nabi Muhammad saw pada waktu malam…
  • Al-Quran, Tentang Bintang Sebagai Pelontar Setan
    Menanggapi seringnya para laskar kristus menukil ayat-ayat Al-Quran dan ayat-ayat Hadits dalam aksi penginjilan mereka yang kerapkali  menggunakan metode mengolok-olok ayat-ayat tsb sebagai ayat bodoh dan tidak masuk akal, seperti misalnya yang…
  • Al-Quran, Tentang Kenapa Poliandri Diharamkan
    POLIANDRI adalah pernikahan seorang perempuan dengan lebih dari satu orang suami. Dalam Islam, hukum poliandri adalah HARAM berdasarkan Al-Qur`an dan As-Sunnah.Dalil Al-Qur`an, adalah firman Allah SWTDan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita…