ISLAM berasal dari perbendaharaan kata dalam bahasa Arab "salima yuslimu istislaam" yang berarti tunduk atau patuh. Juga dari kata "yaslamu salaam" yang berarti selamat, sejahtera, atau damai.
Menurut kaidah tata-bahasa Arab, pecahan kata Islam mengandung pengertian:
- Islamul wajh = ikhlas menyerahkan diri kepada Allah,
- Istislama = tunduk secara total kepada Allah,
- Salaamah atau Saliim = suci dan bersih,
- Salaam = selamat, atau damai sejahtera, dan
- Silm = tenang dan damai.
Demikian pengertian ISLAM menurut kata sifatnya. Sedangkan orang yang mensifati kata "tunduk, patuh, dan berserah diri kepada Allah" seperti dimaksud di atas, dalam bahasa Arab disebut MUSLIM.
Sampai di sini, kita sering mendapati kebingungan umat kristen yang umumnya tidak mengerti terminologi di atas tapi merasa "sok tau", lalu dengan penuh percaya diri menuduh umat Islam seenaknya saja menyebut para nabi terdahulu, misalnya, sebagai pribadi-pribadi MUSLIM yang mengajarkan pokok-pokok ajaran ISLAM.
Padahal dengan merujuk pada penjelasan di atas, maka kita semua mengerti bahwa menurut tata-bahasa Arab, dalam hal ini bahasa Al-Qur'an, mengatakan bahwa para nabi terdahulu adalah pribadi-pribadi MUSLIM yang mengajarkan pokok-pokok ajaran ISLAM -- dalam ajaran Islam dikenal dengan sebutan TAUHID -- adalah benar adanya. Sebab kita semua tahu bahwa pada zamannya masing-masing, mereka memang mengajarkan prinsip-prinsip ISLAM (lihat lagi penjelasan dan pengertian Islam di atas), sekaligus juga merupakan contoh pribadi-pribadi yang "tunduk, patuh, dan berserah diri kepada Allah".
Adapun tentang kebingungan umat kristen seputar anggapan bahwa mustahil nabi-nabi terdahulu beragama Islam karena agama ISLAM sendiri baru lahir pada abad ke-6 Masehi, sebenarnya lebih banyak didasari oleh ketidak ikhlasan mereka menerima atau mengakui bahwa nabi Muhammad saw adalah penutup para nabi, sekaligus pembawa risalah ISLAM terlengkap yang dalam hal ini merupakan penyempurna atas seluruh ajaran TAUHID para nabi terdahulu.
Dengan demikian, bila mereka menganggap ada perbedaan antara ajaran para nabi terdahulu dengan ajaran nabi Muhammad saw, maka yang perlu difahami dengan baik sebenarnya hanya kata kunci bahwa risalah nabi Muhammad saw adalah PENYEMPURNA AGAMA ISLAM sebagaimana firman Allah swt:
"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu." (QS. Al-Maidah[5]:3)
Wallahualambissawab.
[Sumber: Islam Menjawab Fitnah]
0 komentar:
Posting Komentar