Dongeng mengenai Abraham dilepaskan dari kobaran api Nimrod berasal dari Midrash Rabbah (lihat Surat 21: 51-71; 29: 16, 17; 37: 97,98).
Perlu diketahui bahwa Nimrod dan Abraham tidak hidup pada waktu yang bersamaan. Muhammad selalu mencampuradukkan sosok orang-orang di dalam Alquran, padahal sosok-sosok tersebut tidak hidup pada waktu yang bersamaan.
Membaca klaim di atas, mari kita tunjukkan padanya betapa bodoh sebetulnya pernyataan di atas!
Nabi Ibrahim hidup sejaman dengan Raja Nimrod
Raja Namrud (Nimrod) memang hidup pada jaman Ibrahim. Raja Nimrod berkuasa di Babylonia dan karenanya disebut juga sebagai Raja Babel.
Pertama-tama mari kita lihat dulu dari sejarah Nabi Ibrahim. Menurut Al Qur'an, keturunan Ibrahim adalah yang diebut di bawah ini:
"Adakah kamu hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". (QS. 2.133)
Ibrahim memperanakkan Ismail dan Ishaq. Dari Ishaq berketurunanlah Yakub.
Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam Jadi keturunan Ibrahim ialah Ismail dan Ishaq. Ishaq memperanak kan Yakub. (QS. 2.132)
Mari kita lihat pula kitab Injil.
[Matius 1:2] Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya. Lalu kita lihat usia kematian Ibrahim.
[Kejadian 25:7] Abraham mencapai umur seratus tujuh puluh lima tahun,
Sekarang, kita baca sekali lagi sejarah Raja Namrud.
Menara Babel
Menara Babel yang dalam bahasa Ibrani adalah Migdal Bavel serta dalam bahasa Arab diebut Burj Babil merupakan bangunan raksasa yang dibangun di kota Babilonia, tepatnya di masa pemerintahan Raja Namrud. Menara tersebut adalah manifestasi dari keangkuhan dan kepongahan seorang Raja manusia terhadap penguasa alam semesta karena bangunan tersebut dimaksudkan untuk menciptakan satu pikiran, satu tujuan, dan satu dunia di bawah pemerintahannya, tepatnya sebagai "New World Order"
Pembangunan sebuah kota, seperti yang dilakukan Raja Nimrod kala itu, melambangkan dambaan manusia untuk terus berkumpul. Mereka, ketika itu, takut tercerai-berai dan hidup di tempat yang belum mereka kenal berhadapan dengan bahaya. Karena itu, didirikanlah sebuah kota Babilon dan Ninive sebagai pusat segala kegiatan dan tempat untuk memenuhi seluruh kebutuhan hidup mereka. Akan tetapi, ketika mereka membangun menara dengan mengatakan, "Marilah kita cari nama, marilah memegahkan diri", di saat itulah kesombongan manusia berkuasa. Menara dibangun untuk kebutuhan badan, jiwa, dan semangat. Bahkan, mereka ingin membangun menara yang mencapai langit. Kalau perlu dapat memanah Matahari dari puncak menara. Pendek kata, menara dibangun untuk pemuasan diri. Inilah, yang menurut kisah, yang menjadi kemudian menjadi penyebab turunnya hukuman dari Tuhan sehingga mereka tercerai-berai dan tidak dapat memahami bahasa mereka satu sama lain.
Sindrom Menara Babel itu pula, yang menurut para sejarawan, merasuki Nebuchadnezzar II, yakni dengan membangun Taman Gantung dan Menara Babel di kompleks istananya. Ia membangun kompleks istana begitu megah, yang sekarang sisa-sisanya masih bisa dilihat, dan memerintah dengan tangan besi.Babilon di zaman Nebuchadnezzar II, yang memerintah pada tahun 605 SM-562 SM, mencapai masa keemasan.
Lalu kita caritahu lagi dari Bibel, siapakah Raja Babel tersebut?
[2Raja Raja 24:12] Lalu keluarlah Yoyakhin, raja Yehuda, mendapatkan raja Babel, ia sendiri, ibunya, pegawai-pegawainya, para pembesarnya dan pegawai-pegawai istananya. Raja Babel menangkap dia pada tahun yang kedelapan dari pemerintahannya.
[Yeremia 37:1] Zedekia bin Yosia menjadi raja menggantikan Konya bin Yoyakim; Nebukadnezar, raja Babel, telah mengangkat dia menjadi raja atas negeri Yehuda.
[Ester 2:6] yang diangkut dari Yerusalem sebagai salah seorang buangan yang turut dengan Yekhonya, raja Yehuda, ketika ia diangkut ke dalam pembuangan oleh raja Nebukadnezar, raja Babel.
[Yeremia 29:22] sehingga dari keadaan mereka akan dijadikan suatu kutuk oleh semua orang buangan dari Yehuda yang ada di Babel, demikian: Biarlah TUHAN memperlakukan kamu seperti Zedekia dan Ahab yang telah dipanggang oleh raja negeri Babel di dalam api!
Siapakah Yehuda? Mari kita lihat silsilah Nabi Ibrahim sekali lagi.
[Matius 1:2] Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya.
Kelahiran Ibrahim
Perjanjian Lama kemungkinan besar merupakan sumber paling detail dalam hal-hal yang berkenaan dengan Ibrahim, meskipun banyak di antaranya yang mungkin tidak bisa dipercaya. Menurut pembahasan dalam perjanjian lama, Ibrahim lahir sekitar 1900 SM di kota Ur, yang merupakansalah satu kota terpenting saat itu yang berlokasi di timur Tengah dataran Mesopotamia. Pada saat dilahirkan, nama Ibrahim bukan Abraham, tetapi "Abram". Nama tb kemudian dirubah oleh Allah menjadi Abraham menurut alkitab, atau Ibrahim di dalam Al-Qur'an. [Lebih detil, lihat di sini].
Kelahiran Nimrod
Nama ‘Nimrod’ dalam bahasa Hebrew (Ibrani) berasal dari kata “Marad” yang bererti “membangkang atau murtad” . Dan adalah bahasa Ibrani serumpun dengan bahasa Arab. Contoh kata ”Marad” di dalam bahasa Arab ialah ”Ridda” yang bermaksud ”murtad”.
Ketahuilah bahawa manusia pertama di muka bumi ini yang murtad dan musyrik dan kemudian mengaku sebagai Tuhan adalah Namrud! Kerajaan pertama yang tumbuh di muka bumi ini ialah kerajaan Namrud (2275-1943 SM) di Babylon (Iraq). Menurut suatu pendapat, Namrud memegang tampuk kekuasaan pemerintahannya selama 400 tahun. Dia manusia pertama yang memerintahkan agar membuat binaan-binaan besar. Dia telah membangun kota Babylon yang amat mahsyur dengan menara Babylonnya, kota Nineweh dan kota-kota lainnya. Keinginan Namrud yang ingin menguasai dunia di bawah satu pemerintahannya itulah yang kini disebut sebagai New World Order.
Nah, jadi jelaslah kalau Ibrahim hidup sejaman dengan Nimrod (Namrud). Dan Raja Nimrod memang selalu membakar hidup-hidup siapa saja yang menentangnya. Bacalah ini,
[Yeremia 29:22] "sehingga dari keadaan mereka akan dijadikan suatu kutuk oleh semua orang buangan dari Yehuda yang ada di Babel, demikian: Biarlah TUHAN memperlakukan kamu seperti Zedekia dan Ahab yang telah dipanggang oleh raja negeri Babel di dalam api!
Jadi jelaslah kalau Ibrahim juga dibakar oleh Raja Nimrod seperti apa yang di tuliskan dalam Al-Qur'an karena telah menghancurkan berhala berhala yang dibangun Nimrod.
Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain; agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya. (QS. 21.58).
[Yesaya 21:9] Lihat, itu sudah datang sepasukan orang, pasang-pasangan orang berkuda! Lalu berserulah ia, katanya: "Sudah jatuh, sudah jatuh Babel, dan segala patung berhalanya telah diremukkan dan bertaburan di tanah."
Jadi jelas lah kalau Ibrahim itu hidup dijaman Nimrod dan Ibrahimlah yang menghancurkan semua berhala berhala sesembahan Raja babel Nimrod tersebut.
Lantas, kenapa anda masih tidak belajar ejarah dari kitab sendiri sebelum mempersoalkan kebenaran dalam kitab Al-Qur'an?
[Sumber: Muslim Menjawab Fitnah]
0 komentar:
Posting Komentar