Dari Abu Said Al-Khudri r.a berkata: Aku mendengar baginda Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa melihat kemungkaran hendaklah ia mencegahnya dengan tangannya, sekiranya dia tidak mampu, hendaklah mencegahnya dengan lidahnya, dan sekiranya dia tidak mampu juga, hendaklah dia cegah (membenci) dalam hatinya dan ini adalah selemah-lemah iman. (HR Muslim)

Searching...
24 April 2010

Theologi Islam Dan Etos Keilmuan

4/24/2010

Sepanjang beberapa abad umat manusia telah menyaksikan pasang surut peradaban. Sejarah menunjukkan tidak ada satu pun dari peradaban yang mencapai kejayaan itu bertahan hingga kini. Semua peradaban tersebut mengalami kejatuhan pasca kejayaannya. Tampaknya Heraclitos - Filosof Yunani di masa klasik - benar, bahwa tidak ada yang abadi, semuanya mengalami perubahan, dan yang abadi hanya perubahan itu sendiri.

Namun perubahan itu tidak semata-mata takdir yang tidak bisa dipahami polanya. Dengan kata lain, perubahan dari kejayaan kepada kehancuran memiliki pola yang tidak jauh berbeda satu sama lain. Oleh karena itu, dengan mengacu kepada pola-pola umum tersebut kejayaan bisa diatur, dikontrol, dan diprediksi. Meskipun hukum perubahan adalah sesuatu yang pasti terjadi, namun perubahan tersebut sebenarnya bisa diarahkan lebih baik.

Dasar Kepercayaan
Pada dasarnya, bangsa-bangsa yang peradabannya pernah mencapai kemajuan tidak bisa dilepas dari apa yang mereka percayai. Kepercayaan terhadap sesuatu yang bersifat transenden—sedikit ataupun banyak—telah memberi inspirasi dan dorongan untuk berkreasi. Begitupula kehancuran sebuah peradaban, kepercayaan yang despotik berpengaruh terhadap kehancurannya. Kejayaan bangsa Yunani mengalami titik balik akibat kepercayaannya yang despotik, dengan membagi masyarakat secara hirarkis. Berlandas pada kepercayaan adanya sekelompok manusia yang diciptakan oleh Dewa (Tuhan) sebagai mahluk mulia, sedangkan sebagian yang lain sebagai pelayannya. Dalam masyarakat Yunani kemuliaan manusia ditentukan oleh faktor keturunan, sehingga seorang bangsawan akan senantiasa melahirkan orang-orang mulia, sementara seorang budak akan melahirkan generasi budak dan pekerja kasar. Tidak jauh berbeda dengan itu, peradaban Mesir kuno pun mengalami titik balik akibat kepercayaan yang despotik. Perbudakan manusia menjadi salah satu faktor kehancuran peradaban. Dalam konteks seperti itu kita dapat memahami mengapa Nabi dan Rasul diutus ke sebuah masyarakat. Para Nabi dan Rasul itu memperbaiki kondisi masyarakat dengan pendekatan agama. Mereka menawarkan konsep tauhid, konsep kepercayaan yang mengkritisi despotisme religius.

Korelasi antara sistem kepercayaan - atau bisa kita sebut teologi - dan peradaban juga bisa dilihat dalam peradaban Islam. Kemajuan umat Islam tidak bisa dilepaskan dari pengaruh dan dukungan teologi Islam. Hal ini bisa ditelusuri dengan melihat dan membandingkan perkembangan peradaban masyarakat Arab pada umumnya sebelum dan sesudah kedatangan Islam. Teologi Islam memberikan pengaruh signifikan dalam menanamkan kecintaan dan keberanian dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Meski ilmu pengetahuan yang dikembangkan itu banyak diadopsi dari peradaban bangsa lain seperti Yunani, Persia, China, dan seterusnya, namun sejarah membuktikan bahwa keberhasilan umat Islam dalam mengembangkannya tidak bisa dilakukan oleh bangsa lain—dengan teologi lain pula tentunya.

Umat Yahudi - yang keberadaannya jauh lebih lama dari Islam - misalnya, telah berinteraksi cukup lama dengan ilmu pengetahuan dari peradaban yang sudah maju saat itu, namun mereka memerlukan waktu ribuan tahun untuk bisa “bersahabat” dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Itu justru atas bimbingan umat Islam di masa Daulah Umayyah dan Abbasiyah (abad ke-7 hingga 13 M). Begitu pula umat Kristen, di awal pertumbuhannya justru umat Kristen memusuhi ilmu pengetahuan, lantaran ilmu pengetahuan banyak dikembangkan oleh penganut paganisme. Bahkan di Iskandariyah umat Kristen membunuh seorang ilmuwan perempuan dan membakar habis buku-buku di perpustakaan besar Iskandariyah. Padahal buku-buku tersebut bernilai penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan sesudahnya. Semua itu menunjukkan bahwa teologi Yahudi dan Kristen tidak mampu menginspirasi - apalagi mendorong -kemajuan sebuah peradaban.

Berbenturan
Sebetulnya sejarah Islam juga tidak sepi dari benturan antara agama di satu sisi dengan ilmu pengetahuan di sisi lain. Namun benturan itu lebih disebabkan oleh kesalah-pahaman dalam memahami kandungan kitab Al-Quran. Benturan yang dapat kita telusuri—terutama—adalah kritik Imam al-Ghazali terhadap hukum keteraturan dan kausalitas dalam alam. Dalam bukunya “Tahaafut al-Falaasifah”, al-Ghazali menolak pola kausalitas, sebab menafikan peran Tuhan dalam peristiwa alam. Dalam pandangan banyak pengamat keislaman, pandangan al-Ghazali yang sangat berpengaruh luas terhadap umat Islam itu berdampak pada pengabaian - jika bukan penolakan - terhadap tradisi penelitian yang selama beberapa abad telah menjadi etos keilmuan umat Islam.

Namun meskipun benturan itu terjadi - dan berdampak pada surutnya tradisi keilmuan di dunia Islam - tidak serta merta menunjukkan kegagalan teologi Islam dalam menopang peradabannya. Hal itu lebih disebabkan oleh kekeliruan umat Islam dalam memahami kekuasaan Tuhan dalam berhadapan dengan fenomena alam dan sosial. Oleh karena itu, perkembangan peradaban Islam bervariasi antara satu tempat dengan tempat yang lain. Perbedaan itu tergantung pada sejauhmana konsep tauhid dan kekuasaan Tuhan dimaknai secara selaras dengan anjuran ber-tafakkur dan tadabbur. Kedua istilah tersebut sebenarnya sangat menekankan pengamatan dan penelitian ilmiah. Hal mana saat ini menjadi etos keilmuan dalam masyarakat Barat. Karena itu tidak salah jika Muhammad Abduh mengatakan bahwa ia melihat Islam di Eropa tanpa umatnya, dan melihat Islam di Mesir tanpa Islamnya. Oleh sebab itu, sepanjang umat Islam belum kembali kepada teologi Islam yang selaras dengan Al-Quran, maka dunia Islam akan mengalami stagnasi selama hayatnya.

Kiriman Alvin Pratama - untuk ForumSains.com




0 komentar:

Posting Komentar

:) :)) ;(( :-) =)) ;( ;-( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer
Klik untuk melihat kode!
Untuk insert emoticon anda harus menyisakan sediktnya satu spasi sebelum meletakkan kode.

RANDOM POSTS

  • Al-Quran, Tentang Konsep Tahrif Menurut Al-Quran
    PROLOGSejak turunnya, Al-Qur'ân memiliki sikap yang cukup kritis terhadap kitab-kitab yang turun sebelumnya (Zabur, Taurat dan Injil). Kritisisme Qur'ani ini semakin memperjelas jati…
  • Nikmat Bulan Suci Ramadhan
    Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, kami sajikan risalah ini dengan mengharap kepada Allah agar menjadikan amalan-amalan kita semua ikhlas semata-mata karena-Nya. Dan sesuai apa…
  • 80 Free E-book Dari Harun Yahya - I
    Semoga keselamatan dan kesejahteraan untuk sahabat semua, dipagi yang cerah ini saya akan bagikan ebook yang sangat bermanfaat Aplikasi 1400 BOOKS VERSI ANDROID DAN 80 EBOOK KARYA HARUN…
  • Tentang Fiqh
    PENGERTIAN FIQHSecara harfiah fiqh (fikih) berarti pengetahuan atau pemahaman yang mendalam tentang sesuatu, semisal maksud dari perkataan seseorang. Tetapi istilah ini selanjutnya…
  • Pengantar Zakat
    Betapa indahnya Islam memilih kalimat zakat untuk mengungkapkan hak harta yang wajib dibayarkan oleh orang yang kaya kepada orang yang miskin. Secara etimologi zakat berarti…
  • Al-Quran, Tentang Cara Allah Menyebut Diri-Nya
    Persoalan sangat simpel tapi (seolah-olah) tidak pernah dapat dimengerti oleh kristen abangan penghujat Islam dalam Al-Quran adalah “dhamir”, atau kata ganti.Al-Quran adalah firman Allah.…

Harap kirimi saya artikel baru MADRASAH BANI SYAHAR AL MINHADI via email.

AL-QURAN


  • Penagnggalan Islam Menurut Al-Quran
    Manusia purbakala semenjak Adam sampai Nuh senantiasa menggunakan penanggalan Qamariah, dan yang demikian itu sesuai dengan firman Allah:"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia…
  • Al-Quran, Tentang Mengapa Tuhan Menyesatkan Manusia
    Menjawab tuduhan Soal Allah Berkuasa Menyesatkan ManusiaSeperti KASET RUSAK, tidak habis-habisnya "tukang kopas" yang berlagak pintar menyoal perkara Allah menyesatkan manusia. Bagi mereka hal itu sepertinya tidak mungkin dilakukan oleh Tuhan, sebab…
  • Al-Quran, Tentang Quran Palsu Berlabel "The True Furqan"
    Tak seorangpun tau siapa dibalik “Al-Quran palsu” yang pernah “masuk” kota Surabaya. Dialah pesohor evangelist Amerika bernama Dr. Anis Shorrosh“Al-Quran Palsu” atau dikenal dengan “The True Furqan” pernah menghebohkan Surabaya dan Majelis Ulama…
  • Bukti Islam Memuliakan Wanita
    Berbekal pengetahuan tentang Islam yang tipis, tak sedikit kalangan yang dengan lancangnya menghakimi agama ini, untuk kemudian menelorkan kesimpulan-kesimpulan tak berdasar yang menyudutkan Islam. Salah satunya, Islam dianggap merendahkan wanita…
  • Al-Quran, Tentang Mengapa Mengandung Riwayat Kitab-Kitab Terdahulu?
    TENTANG ADANYA kisah kaum terdahulu yang dimuat dalam Al-Qur’an merupakan satu topik yang juga sering dipermasalahkan oleh umat Kristen, sebab banyak terdapat kesamaannya, baik dengan kisah yang dimuat dalam alkitab maupun dalam kitab-kitab apokripa…
  • Al-Quran, Hadits, Dan Hukum Dalam Islam
    Judul Asli: Hubungan Al-Qur'an Dan Al-Hadits Dalam Pembentukan Hukum-Hukum Dalam IslamAL-QUR'AN dan AL-HADITS diyakini menjadi sumber primer ajaran agama lantaran dari keduanya diktum-diktum hukum Islam dikreasi dan dibentuk sesuai mekanisme…
  • Ribuan Manuskrip Islam Kuno Tersimpan Di Amerika!
    Perpustakaan untuk buku-buku langka di Universitas Princeton, AS ternyata menyimpan ribuan manuskrip Islam yang ditulis dalam bahasa Arab, Persia, Turki Ustmani dan bahasa-bahasa lainnya dari berbagai negara Muslim di dunia. Saat ini ada sekitar…
  • Jaminan Sorga Bagi Nabi Muhammad Saw Dan Umatnya
    Allah memberikan jaminan bahwa Nabi Muhammad akan masuk sorgaAgar Allah mengampuni dosamu (Muhammad) yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmatNya kepadamu dan menunjukimu jalan yang lurus. (QS. 48:2)Allah memberikan jaminan…
  • Al-Quran, Tentang Sejarah Penulisan Dan Perkembangannya
    PENDAHULUANSetelah panitia penulisan mushaf al-Qur’an yang ditunjuk dan diawasi langsung oleh Khalifah ‘Utsman bin ‘Affan r.a. selesai menunaikan tugasnya, beliau kemudian melakukan beberapa langkah penting sebelum kemudian mendistribusikan…
  • Al-Quran, Tentang Kedudukannya Sebagai Sumber Syariat
    Al-Qur`an adalah firman Allah. Muncul dari Dzat-Nya dalam bentuk perkataan yang tidak dapat digambarkan. Diturunkan kepada Rasul-Nya dalam bentuk wahyu. Orang-orang mukmin mengimaninya dengan keimanan yang sebenar-benarnya. Mereka beriman tanpa…