Hazrat Anas r.a meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda: Bahwasanya perkara-perkara yang membinasakan ialah sifat kikir yang dituruti, hawa nafsu yang dilayani dan orang yang menganggap dirinya baik. (HR Bazzar, Baihaqi, Targhib)

Searching...
21 Januari 2012

Ka'bah, Antara MAQAM dan MAKAM Nabi Ibrahim As

1/21/2012

Dua orang Indonesia pernah hampir bertengkar tatkala mereka berbeda persepsi tentang monumen yang terletak di depan ka'bah. Apakah itu "maqam Ibrahim" atau "makam Ibrahim"?

Kalau diteruskan, mungkin, mereka akan berbunuhan tatkala berbincang tentang "nafsu" dalam makna yang satu, dan "nafsu" dalam makna yang lain lagi.

Apa pasal? Ternyata mereka terjebak pada perbedaan makna kata yang mirip bunyinya dan berlaku secara luas, mentang-mentang sama-sama tak pernah kuliah di linguistik. Terlebih lagi, kata-kata itu merupakan bagian dari kajian nilai-nilai keislaman. Sehingga rasanya tidak ada salahnya jika kita kupas sedikit permasalahan perbedaan itu.


"Maqam" dan "Makam" sama bunyinya, namun tak sama maknanya. Para pihak bersitegang berpegang pada definisi masing-masing. Akibatnya, mereka pun bertengkar!

Pasti akan lebih parah lagi, seandainya saja mereka berdiskusi tentang "nafsu", sambil "bernapsu" pula. Bisa-bisa mereka benar-benar akan berbunuhan. Saya tak paham apakah itu karena bawaan bangsa ini memang senang bertengkar atau kita ini bangsa yang sudah sangat kaya dengan kosa kata.

"Maqam" berasal dari bahasa Al Quran yang berarti tempat berpijak, atau biasa juga dipakai sebagai tempat berdiri untuk menggapai tempat yang lebih tinggi. Misalnya, saya mau memasang lampu di kamar. Karena saya pendek, maka saya ambil sebuah bangku. Bangku itu adalah maqam saya. Kaum sufi menggunakan istilah maqam untuk menamai tahapan pencapaian kualitas ruhani. Mereka biasa mengatakan, "Perjalanan ruhani akan melewati tujuh maqam." Nah, yang di depan ka'bah itu adalah maqam Ibrahim, bukan makamnya, karena ia adalah batu yang digunakan Nabi Ibrahim ketika meninggikan ka'bah.

Kata, "makam" dalam bahasa kita bermakna kuburan.
Makam wali-wali, misalnya, jangan diartikan sebagai level kerohanian para wali seperti muraqabah, musyahadah, dll. Makam para wali adalah kuburan wali-wali, tempat jenazah para wali ditempatkan selepas kewafatannya. Ziarah makam wali-wali sangat dianjurkan oleh tokoh-tokoh sufi untuk mengingati mati.

Kita tahu bahwa Nabi Ibrahim wafat di Pelestina dan dikuburkan di sana. Jadi, makam Nabi Ibrahim ada di Palestina, bukan di Makkah!

Lalu, yang diributkan itu sebetulnya apa? Perhatikan video di bawah ini.

MAQAM NABI IBRAHIM Sa.



Kita lanjutkan sedikit lagi. Bagaimana dengan nafsu?
"Nafsu", dalam bahasa Arab dan juga dalam bahasa Al Quran, diartikan sebagai jiwa (soul), sesuatu yang immaterial yang terdapat dalam tubuh manusia yang di dalamnya terdapat berbagai daya.

"Nafsu" dalam pengertian ini tidak boleh dibunuh. Membunuh nafsu sama artinya dengan membunuh diri. Tapi, nafsu, dalam bahasa Indonesia, dipahami sebagai birahi, dan cendrung berkonotasi negatif. Orang Indonesia sangat jijik melihat orang yang selalu "bernafsu". Siapa yang berani mengatakan, "Pak SBY, misalnya, "memimpin dengan nafsu?"

Al Quran sendiri tidak pernah menggunakan kata "nafsu" untuk menggambarkan birahi manusia, tetapi menggunakan kata "hawa". Kalau kita gunakan kata "hawa" memaknai birahi, orang Indonesia akan berpikir bahwa yang kita maksud adalah "rasa pada kulit", seperti kita sering menyebut "Bandung berhawa dingin". Nanti, orang-orang akan mengelompokkan "hawa nafsu" bersama-sama dengan "hawa dingin", "hawa panas", "hawa sejuk", dlsb.

Itu baru dua contoh kepusingan yang saya sebutkan. Silakan cari contoh-contoh lain yang sering membuat orang keliru memahami terminologi Al Quran menggunakan terminologi lokal. Kepusingan itu terjadi ketika terminologi Al Quran diterjemahkan bulat-bulat ke dalam kosa kata Bahasa Indonesia yang mirip bunyinya, atau tulisannya, seperti kedua contoh di atas. Kosa bahasa Indonesia yang dipilih itu sering sudah terlanjur didefiniskan berbeda dengan maksud yang diinginkan.

Coba juga kita perhatikan, jangan-jangan ada beda antara 'taqwa' (bahasa Al Quran) dan 'takwa' (bahasa Indonesia), 'ikhlas' (bahasa Al Quran) dan 'ikhlas' (bahasa Indonesia), 'tafakur' (bahasa Al Quran) dan 'tafakur' (bahasa Indonesia), 'sabar' (bahasa Al Quran) dan 'sabar' (bahasa Indonesia). Saya belum cek dengan baik. Coba buka Al Quran dan buka pula kamus Bahasa Indonesia. Jangan-jangan, pasangan-pasangan kata itu saling berbeda makna.

Contoh kata yang juga sering disalahartikan adalah kata "pahit" dalam kalimat ini; "Sampaikanlah kebenaran itu walaupun pahit."

Coba renungkan, apakah "pahit" yang dimaksud di situ adalah pahit bagi si pendengar sehingga pendengar itu harus demam dua hari dua malam ketika penyampaian itu menyakitkannya? Ataukah "pahit" itu sejatinya pahit bagi si pembicara, sehingga ia mesti bermujahadah sebelum berbicara? 

Wallahu a'lam.
Bagaimana pendapat Anda?

[Dari Mas Jufran Helmi]


0 komentar:

Posting Komentar

:) :)) ;(( :-) =)) ;( ;-( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer
Klik untuk melihat kode!
Untuk insert emoticon anda harus menyisakan sediktnya satu spasi sebelum meletakkan kode.

RANDOM POSTS

  • Al-Quran, Tentang Fitnah Seputar Proses Kompilasinya
    Banyak Fitnah-Fitnah keji yang dilontarkan oleh kaum kafir contohnya tentang kompilasi Al-Qur’an, salah satu fitnah yang dilontarkan adalah fitnah yang mengatakan bahwa Al-Qur’an pada saat…
  • Kontak
    id = 5438;
  • Al-Quran, Tentang Keutamaan Surah Alfatiha
    SURAH AL-FATIHAH yang merupakan surah pertama dalam Al Qur’an dan terdiri dari 7 ayat adalah masuk kelompok surah Makkiyyah, yakni surah yang diturunkan saat Nabi Muhammad di kota Mekah.…
  • Al-Quran, Tentang Teori Big Bang
    Allah berfirman:"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari…
  • Al-Quran, Tentang Tuduhan Sebagai Karangan Nabi Muhammad Saw
    Tidak henti-hentinya kaum kuffar melancarkan tuduhan bahwa Al-Qur'an adalah karangan Nabi Muhammad Saw.Untuk yang kesekian kalinya, mari sama-sama kita simak lagi yang berikut ini:Salah…
  • Pengertian Istilah-Istilah Dalam Ilmu Hadits
    Secara garis besar ilmu-ilmu hadis dapat dikaji menjadi dua, yaitu Ilmu hadis riwayat (riwayah) dan ilmu hadis diroyat (diroyah).Ilmu hadits riwayah ialah ilmu yang membahas perkembangan…

Harap kirimi saya artikel baru MADRASAH BANI SYAHAR AL MINHADI via email.

AL-QURAN


  • Al-Quran, Tentang Quran Palsu Berlabel "The True Furqan"
    Tak seorangpun tau siapa dibalik “Al-Quran palsu” yang pernah “masuk” kota Surabaya. Dialah pesohor evangelist Amerika bernama Dr. Anis Shorrosh“Al-Quran Palsu” atau dikenal dengan “The True Furqan” pernah menghebohkan Surabaya dan Majelis Ulama…
  • Al-Quran, Hadits, Dan Hukum Dalam Islam
    Judul Asli: Hubungan Al-Qur'an Dan Al-Hadits Dalam Pembentukan Hukum-Hukum Dalam IslamAL-QUR'AN dan AL-HADITS diyakini menjadi sumber primer ajaran agama lantaran dari keduanya diktum-diktum hukum Islam dikreasi dan dibentuk sesuai mekanisme…
  • Al-Quran, Tentang Tulang Sulbi
    Apa keistimewaan tulang sulbi sehingga Allah menyebutnya dalam Al-Qur’an? Apa pula rahasia yang terkandung di dalam keajaiban penciptaan tulang sulbi, sehingga tulang ini sudah disebut-sebut oleh Rasulullah SAW sejak lebih dari 1400 tahun…
  • Al-Quran, Tentang Garis Edar Benda Benda Langit
    SUBHANALLAH! Jika kita mentadabburi Alquran, akan kita temukan penjelasan tentang bagaimana benda-benda langit ini beredar. Dalam Al Qur’an, ditegaskan bahwa masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.وَسَخَّر لَكُمُ الشَّمْسَ…