Dari Abi Abdirrahman Abdillah bin Mas'ud r.a. ia berkata: Bersabda Rasulullah saw dan dialah yang selalu benar dan dibenarkan: Sesungguhnya setiap kamu dikumpulkan kejadiannya dalam rahim ibunya empat puluh hari berupa nutfah. Kemudian menjadi segumpal darah selama itu juga (empat puluh hari), kemudian menjadi gumpalan seperti sekerat daging selama itu juga, kemudian diutus kepadanya Malaikat maka ia meniupkan roh padanya dan ditetapkan empat perkara, ditentukan rizkinya, ajalnya, amalnya, ia celaka atau bahagia. Maka demi Allah yang tiada Tuhan selain dari pada-Nya, sungguh seorang di antara kamu ada yang melakukan pekerjaan ahli suurga sehingga tidak ada antara dia dan surga itu kecuali sehasta saja maka dahululah atasnya takdir Allah, lalu ia lakukan pekerjaan ahli neraka maka iapun masuk neraka. Dan sungguh salah seorang diantara kamu melakukan pekerjaan ahli neraka sehingga tidak ada antara dia dan neraka kecuali sehasta saja maka dahululah ketentuan Allah atasnya, lalu ia melakukan pekerjaan ahli surga maka iapun masuk ke dalam surga. (HR Bukhari-Muslim)

Searching...
03 Juni 2012

Larangan dan Ijin Menuliskan Hadits Rasulullah Saw

6/03/2012

LARANGAN MENULISKAN HADITS

1. Abu sa’id al Khudriy meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda:

لاتكتب عنى و من كتب عنى غير القرأن فليمحه
Artinya: “Janganlah kalian tulis riwayat dariku, barangsiapa yang menulis riwayat dariku selain Al-Qur’an, hendaklah ia menghapusnya”

2.  Abu Sa’id al Khudriy mengatakan:

جهدنا بالنبي صلى الله عليه و سلم أن يأذن لنا فى الكتاب فأبى
Artinya: “Kami merengek dihadapan Nabi Saw agar beliau mengijinkan kami menuliskan (riwayat dari beliau selain Al-Qur’an) tetapi beliau tetap tidak berkenan” 

Riwayat lain menyebutkan,

استأذنت النبي صلى الله عليه و سلم في الكتابة فلم يأذن لنا
Artinya: “Kami memohon ijin kepada Nabi Muhammad saw untuk menuliskan (riwayat dari beliau selain Al-Qur'an) tetapi beliau tidak berkenan memberikan ijin kepada kami”

3. Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa ia berkata: Rasulullah saw keluar dan kami sedang menulis beberapa hadits, lalu beliau bertanya: ”apa yang kalian tuliskan itu?” kami menjawab: ”hadits-hadits yang kami dengar dari tuan” Lalu beliau bersabda:

كتاب غير كتاب الله ؟ أتدرون؟ما ضل الأمم قبلكم إلا بما اكتبوا من الكتب مع كتاب الله تعالى
Artinya: ”Kitab selain Kitabullah? Tahukan kalian, tidaklah tersesat umat-umat sebelum kamu kecuali karena kitab-kitab yang mereka tulis bersama kitab Ta’ala?"

IJIN MENULISKAN HADITS 

1.  Abdullah ibn Amr ibn al ’Ash mengatakan, "aku menulis segala sesuatu yang aku dengar dari Rasulullah saw untuk aku hafalkan. Tetapi kaum Quraisy melarangku seraya beralasan: ”Engkau menulis semua yang engkau dengar dari Rasulullah. Padahal Rasulullah saw adalah manusia biasa, yang berbicara di saat marah dan lega. Lalu aku menghentikannya. Kemudian hal tersebut aku laporkan kepada Rasulullah saw Lalu beliau menunjuk mulutnya seraya bersabda:

أكتب فو الذى نفسي بيده ماخرج منه إلا حق
Artinya:  “Tuliskanlah! Demi Zat Yang menguasai jiwaku, tidaklah keluar dari mulut ini kecuali yang benar.”

2.  Abu Hurairah r.a berkata,

 كان يكتب ولا أكتب  مامن أصحاب النبى صلى الله عليه و سلم أحد أكثر حديثا عنه منى إلا ماكان من عبد الله ابن عمرو فإنه
Artinya: ”Di antara sahabat Nabi saw tidak ada seorang yang lebih banyak meriwayatkan hadits dari beliau dibanding diriku, kecuali yang ada pada Abdullah bin Amr karena ia menulis sedang aku tidak” 

3. Diriwayatkan dari Rafi’ ibn Khudaij bahwa ia berkata: "Kami bertanya kepada Rasulullah saw,  “Wahai Rasulullah, kami mendengar banyak hal darimu. Apakah kami boleh menuliskannya?” Beliau menjawab:

أكتبوا ولا حرج
Artinya: ”Tuliskanlah dan tidak mengapa. “

4. Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa tatkala Allah SWT membukakan Makkah bagi Rasulullah saw, beliau berdiri dan berceramah dihadapan masyarakat. Lalu ada seorang warga Yaman yang dikenal dengan nama Abu Syah berdiri, lalu berkata: ”Wahai Rasululah, tuliskanlah untukku. Lalu beliau bersabda;

اكتبوا لأبي شاه 
Artinya: “Tuliskanlah hadits untuk Abu Syah!”

Melihat adanya dua periwayatan yang saling bertentangan sebagaimana tersebut di atas, maka jumhur muhaditsin menyimpulkan hal-hal berikut:

Pertama: Sebagian ulama berpendapat bahwa hadits Abu Said al Khudriy bernilai mauquf alaih artinya ditangguhkan. Sehingga tidak bisa dijadikan hujjah. Pendapat ini diriwayatkan dari al Bukhari dan yang lain. Hanya saja kita tidak bisa menerima pendapat ini. Karena hadits ini juga ada pada Imam Muslim dan berkualitas shahih. Ia bisa memperkuat keshahihan hadits di atas, yang juga dari Abu Said al Khudriy, yaitu:

إستأذنت النبى صلى الله عليه و سلم ان أكتب الحديث فأبى أن يأذن لى
Artinya: ”Saya meminta ijin kepada Nabi Muhammad saw untuk menuliskan hadits akan tetapi beliau enggan memberikan ijin kepadaku”

Kedua: Bahwa larangan penulisan hadits terjadi pada awal islam karena Rasulullah saw khawatir terjadi percampuran antara Al-Qur’an dengan Al-Hadits. Namun tatkala kaum muslimin bertambah banyak dan mereka telah mengenal Al-Qur’an dengan baik sekaligus dapat pula membedakannya dengan hadits, maka hilanglah kekhawatiran itu sehingga kemudian (hukum) larangan itu terhapus, atau diperbolehkan.

Dengan kata lain, larangan penulisan hadits sebagaimana disebutkan di atas harus difahami esungguhnya lebih ditujukan pada larangan penggunaan media yang sama dalam menuliskan (mendokumentasikan) lafaz hadits dan Al-Qur’an. Oleh karena itu, jika lafaz Al-Hadits ditulis bukan pada media yang sama dengan lafaz Al-Qur’an, maka penulisan itu boleh.

Ketiga: Bahwa larangan belaku bagi orang-orang yang dapat diandalkan kemampuan hafalannya dan dikhawatirkan nantinya akan memiliki ketergantungan pada tulisan. Sedang ijin penulisan hadits beralaku bagi orang-orang yang tidak dapat diandalkan hafalannya, seperti contohnya, Abu Syah.

Keempat: Bahwa larangan itu bersifat umum. Sedang ijin atau kebolehan bersifat khusus, berlaku bagi orang yang mahir baca tulis, yang tidak ada kekhawatiran padanya akan melakukan kesalahan tulis, dan tidak pula dikhawatirkan melakukan kekeliruan, seperti Abdullah ibn Amr. Kekhawatiran seperti itu tidak ada padanya, maka ia diperbolehkan menuliskan hadits.

Sampai di sini, dengan mencermati beberapa pendapat yang dibahas oleh berbagai kalangan ulama di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pendapat pertama yang mengatakan hadits Said al Khudriy dianggap mauquf alaih sehingga tidak bisa dijadikan hujjah, adalah pendapat yang salah. Karena para ulama sepakat bahwa riwayat Said al Khudriy, sekalipun melalui sanad yang berbeda dan masing-masing berbeda kualitasnya, ada salahsatu di antaranya yang bernilai shahih. Sehingga hadits tentang larangan dan kebolehan menulis hadits itu bisa dijadikan hujah. 

Adapun pendapat kedua sampai pendapat keempat, sangat besar kemungkinannya benar. Artinya boleh jadi sebenarnya Nabi Muhammad saw melarang menulis hadits bersamaan dengan penulisan Al-Qur’an pada media yang sama -- atau dalam satu lembaran yag sama -- karena dikhawatirkan terjadinya "percampuran" penulisan di antara ayat-ayat Al-Qur'an dan ayat-ayat hadits. 

Patut pula difahami bahwa larangan beliau tsb terjadi pada masa awal islam, sehingga beliau tidak ingin kaum muslimin disibukkan oleh masalah hadits sehingga mengabaikan Al-Qur’an. 

Seperti kita semua tahu, sepanjang hidupnya beliau selalu menginginkan agar kaum muslimin memelihara Al-Qur’an di dalam dada mereka, baru kemudian di atas sabak, di atas lembaran-lembaran (kulit), maupun media lain semisal tulang belulang, guna mengukuhkan penjagaaan terhadap ayat-ayatnya. Untuk itu, tidak mengapa sementara waktu hadits "dibiarkan" dulu karena telah terjaga melalui praktek kehidupan nyata mereka sehari-hari bersama Rasulullah saw. Lagipula, di antara mereka masih ada Rasulullah sendiri, sosok bapak, guru, imam, pelindung, dan pemimpin ideal yang memang segalanya patut dijadikan tauladan!

Allah SWT berfirman:
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma`ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka ta`at kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”.(QS.At-Taubah[9]:71)

Semoga bermanfaat!


[Sumber: Kajian Polemik Hadits]







0 komentar:

Posting Komentar

:) :)) ;(( :-) =)) ;( ;-( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer
Klik untuk melihat kode!
Untuk insert emoticon anda harus menyisakan sediktnya satu spasi sebelum meletakkan kode.

RANDOM POSTS

  • Nature and Science
    There is, perhaps, no better illustration of the close links between Islam and science than the Prophet Muhammad’s often-quoted statements:“Seeking knowledge is compulsory on every…
  • E-Book Dari Abu Salma Al-Atsari
    Banyak yang mengira saya adalah Ust Abu Salma Rifaindri al-Jambi, Lc –hafizhahullahu– yang ceramah beliau banyak menyebar di youtube, dll, karena sama-sama menggunakan kuniyah Abu Salma.…
  • Anda Bertanya Tentang Mukjizat Nabi Muhammad Saw?
    ‎"Dan mereka (orang-orang musyrik Mekah) berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu mukjizat dari Tuhannya?" Katakanlah: "Sesungguhnya Allah kuasa menurunkan suatu…
  • Islam Di Negeri Cina
    SEJARAHIslam masuk ke negeri Tiongkok, menurut catatan sejarah yaitu pada akhir masa dinasti Sui atau menjelang berdirinya dinasti Tang (abad ke-7 M), pada awalnya dibawah oleh…
  • Al-Quran, Tentang Rahasia Cara Memahami Nash-Nashnya
    1. Memahami Ayat dengan AyatMenafsirkan satu ayat Qur’an dengan ayat Qur’an yang lain, adalah jenis penafsiran yang paling tinggi. Karena ada sebagian ayat Qur’an itu yang menafsirkan…
  • Pengertian Istilah-Istilah Dalam Ilmu Hadits
    Secara garis besar ilmu-ilmu hadis dapat dikaji menjadi dua, yaitu Ilmu hadis riwayat (riwayah) dan ilmu hadis diroyat (diroyah).Ilmu hadits riwayah ialah ilmu yang membahas perkembangan…

Harap kirimi saya artikel baru MADRASAH BANI SYAHAR AL MINHADI via email.

AL-QURAN


  • Al-Quran, Tentang Kritik Terhadap Poligami
    Kalian masih ribut soal kebijakan poligami dalam ajaran Islam? Simak baik-baik ya?Begini: Islam adalah agama yang memberi petunjuk sekaligus jalan ke luar dari berbagai problematika kehidupan sehari-hari umat manusia. Islam tidak pernah memerintah…
  • Al-Quran, Tentang Lalat
    "Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu…
  • Al-Quran, Tentang Taurat Yang Dipalsukan
    Seorang debater kristen menulis begini:MUSLIM BERPENDAPAT TAURAT ITU PALSU!PADAHAL YANG DI DENGAR OLEH MUHAMMAD SAW WAKTU BELIAU MASIH HIDUP JUGA TAURAT.Pertanyaan: YANG DIBACA ATAU DIDENGAR NABI MUHAMMAD SAW DI DALAM KETERANGAN HADIST SAHIH…
  • Al-Quran, Tentang IPTEK
    AL-QUR'AN, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW secara lisan dan berangsur-angsur antara tahun 610 hingga 632 M atau selama kira-kira 22 tahun, dimana pada masa itu umat manusia khususnya orang-orang Mekah dan…
  • Alam Jin Menurut Al-Quran Dan Hadits
    Alam Jin Menurut Al Qur'an dan As Sunnah(Menjawab: Dialog Dengan Jin Muslim)Penulis: Abdul Hakim bin Amir AbdatPenerbit: Darul QalamCetakan: IITahun: 2004Halaman: ii + 146[ISI BUKU]Buku ini memuat bantahan terhadap buku yang ditulis oleh seorang…
  • Al-Quran, Tentang Siapa Yang Menentukan Nama-Nama Surahnya
    Tanya: Siapa yang menentukan nama-nama surah di Al-Qur’an, juga juz-juz-nya dan juga kenapa ada ain-ain-nya di tiap juz ?Jawab: Para ulama berbeda pendapat tentang tertib surah-surah Qur’an. Sebagian mengatakan bahwa urutan itu berdasarkan wahyu…